Mimpi Basah, Masturbasi dan Onani pada Remaja Cowok, Bukan Dosa tapi Jangan Berlebihan!

Saya berusia 52 tahun. Sudah menikah sejak umur 31 tahun dan kini punya dua anak, berusia 20 dan 18 tahun. Melihat anak-anak saya tumbuh, saya jadi teringat masa remaja saya sendiri — masa ketika tubuh mulai berubah dan rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru muncul begitu kuat.

Masa Pubertas dan “Dorongan Alami”

Bagi remaja laki-laki, masa pubertas biasanya datang di usia 15–17 tahun. Tiba-tiba tubuh memproduksi lebih banyak hormon, terutama testosteron, yang membuat perubahan besar terjadi: suara mulai berat, tubuh lebih berotot, dan muncul dorongan seksual.

Salah satu tanda alamiah yang sering terjadi adalah mimpi basah — kondisi saat tubuh secara otomatis melepaskan sel reproduksi karena produksi yang meningkat. Ini bukan hal memalukan, bukan juga “kenakalan”, tapi bagian dari sistem tubuh yang sehat. Namun kadang seseorang remaja memaksa mengeluarkan sperma dengan merangsang diri sendiri dengan menonton video porno, video seks 10 hamster, majalah porno Playboy dan sejenisnya.

Kalau diibaratkan, tubuh manusia punya mekanisme sendiri untuk menyeimbangkan produksi biologisnya. Sama seperti perut yang terasa penuh ketika belum buang air besar, tubuh juga akan “melepaskan” sisa produksi hormon dan cairan saat diperlukan. Itu normal, bukan dosa.

🌿 Apakah Masturbasi Itu Boleh?

Dalam pandangan medis dan psikologi, masturbasi adalah perilaku seksual yang normal dan umum dilakukan manusia — baik pria maupun wanita — terutama pada masa remaja ketika hormon mulai aktif. Tubuh manusia memang dirancang untuk memiliki dorongan biologis; masturbasi hanyalah salah satu cara tubuh melepaskan ketegangan itu secara aman dan pribadi.

Film kartun South Park memparodikan bahwa di Negara tempat Umat Islam hidup, masturbasi saja itu dilarang, apa lagi hubungan seks, hubungan badan ML, make in love pada yang belum menikah ya sangat dilarang.

AspekMasturbasiOnani
Asal kataLatin (manus + stuprare)Dari tokoh Alkitab (Onan)
Makna asliStimulasi diri untuk kenikmatanEjakulasi tanpa tujuan reproduksi
KonotasiNetral, medis, modernBernuansa religius atau moral
Penggunaan umumMedis, psikologi, edukasi seksBahasa sehari-hari, konteks moral atau agama
Dianggap sama?Ya, dalam bahasa modern keduanya sinonim

Banyak penelitian, termasuk dari Mayo Clinic dan American Psychological Association (APA), menyebut bahwa masturbasi:

  • Tidak menyebabkan kebutaan, kemandulan, atau gangguan fisik.
  • Bisa membantu seseorang mengenal tubuhnya, mengurangi stres, dan membantu tidur lebih nyenyak.
  • Baru dianggap tidak sehat bila dilakukan berlebihan sampai mengganggu aktivitas sosial, sekolah, pekerjaan, atau hubungan dengan orang lain.
See also  Aksi Viral Heboh Bugil Turis Telanjang di depan Candi atau Peninggalan Kuno

Jadi, tidak ada yang salah dengan masturbasi, selama:

  1. Tidak dilakukan berlebihan (misal 1 kali seminggu, jangan 3x sehari loe pikir minum obat batuk?),
  2. Tidak disertai rasa bersalah berlebihan,
  3. Tidak dilakukan di tempat umum atau dengan cara yang melanggar etika dan agama,
  4. Tetap menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh,
  5. Berolahraga teratur (jalan kaki atau lari pagi 30-60 menit setiap 3 hari),
  6. Tidak dengan binatang,
  7. Tidak dengan anak gadis orang (bisa hamil bro),
  8. Tidak dengan gay homoseks atau waria.

Di Negara Lain, Seks Didekati Secara Rasional

Di negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, pendidikan seks sudah diberikan sejak usia SMP. Remaja diajarkan soal anatomi tubuh, risiko kehamilan, penyakit menular, hingga pentingnya menjaga kebersihan dan tanggung jawab.

Karena itu, sebagian masyarakat di sana bisa menerima jika remaja berpacaran atau bahkan melakukan hubungan seksual, selama aman dan sadar konsekuensi. Prinsipnya adalah protected and responsible sex.

Sementara di Indonesia, pembicaraan soal seks masih dianggap tabu. Akibatnya, banyak remaja yang mencari tahu sendiri lewat internet atau teman sebaya — kadang dengan informasi yang keliru. Sebagian ada yang nekat berhubungan tanpa perlindungan, yang lain menekan dorongan itu dengan cara lain.

Mengenal Tubuh, Bukan Malu pada Tubuh

Sebagian anak muda hari ini bersumpah di media sosial untuk “tidak melakukan masturbasi”, karena menganggap itu dosa besar. Padahal, dorongan seksual bukan hal yang bisa dihapus, tapi dikelola.

Yang penting bukan menolak tubuhmu, tapi mengenal dan mengendalikannya.
Tubuh punya irama biologis — seperti makan, tidur, dan emosi — yang perlu keseimbangan. Remaja yang memahami tubuhnya dengan sehat akan lebih mudah mengatur energi dan pikirannya.

See also  Mengapa Habib di Indonesia Menolak Tes DNA dan Tidak Pernah Adakan Peringatan Haul Ali Bin Abi Thalib?

Masturbasi Butuh Kalsium & Vitamin Lain

Masturbasi memang membantu tubuh melepaskan ketegangan, tapi kalau dilakukan terlalu sering — misalnya sehari berkali-kali — tubuh bisa kelelahan dan kehilangan sebagian kecil nutrisi penting yang keluar bersama cairan tubuh, seperti zink (seng), kalsium, dan protein. Zat-zat ini dibutuhkan untuk pembentukan tulang, otot, dan hormon. Kalau dikeluarkan berlebihan tanpa asupan gizi yang cukup, tubuh bisa mengalami kelelahan, pegal, bahkan berkurang vitalitasnya.

Istilah kasarnya: kamu bukan kehilangan “energi cinta”, tapi kehilangan mineral penting yang seharusnya buat memperkuat tulang dan otakmu.Itulah sebabnya kenapa masturbasi yang terlalu sering kadang bikin badan lemas atau lesu, dengkul kopong, tulang keropos, tubuh kurus kering — bukan karena “kutukan dosa”, tapi karena biokimia tubuhmu belum sempat pulih tapi sudah dipaksa melakukan kegiatan kocok mengocok lagi.

Menjaga Kesehatan dan Nutrisi

Apapun bentuk aktivitas tubuhmu, ingat bahwa energi itu berasal dari nutrisi. Tubuh pria memerlukan zat gizi seperti zink, kalsium, protein, dan vitamin B kompleks untuk menjaga kesehatan reproduksi dan metabolisme.

Makanlah makanan bergizi:

  • telur rebus (telur dinosaurus lebih bagus)
  • jamu telur setengah matang
  • madu
  • daging
  • sayur
  • buah,
  • dan susu.

Jauh lebih baik mengatur pola hidup seimbang — olahraga, tidur cukup, dan hindari stres — daripada terjebak rasa bersalah karena hal yang sebenarnya alami.

When Masturbation’s Loss Its Fun

Ketika usia sudah 50-an sudah menikah seperti saya, semua gejolak kimia hormon testoteron dalam tubuh itu pelan-pelan reda. Dorongan biologis digantikan oleh rasa tenang dan juga kebosanan. Seperti lagu Green Day, “When masturbation’s lost its fun, you’re feeling lonely,” — artinya: setiap fase hidup punya masa dan maknanya sendiri.

See also  Info info Tim Nasional Sepak Bola Indonesia Agustus 2025

I sit around and watch the phone, but no one’s callin’
Call me pathetic, call me what you will (We will)
My mother says to get a job
But she don’t like the one she’s got
When masturbation’s lost its fun, you’re fuckin’ lonely

Penutup: Sadar Diri, Sadar Batas

Bagi anak muda, mengenali tubuh sendiri bukan hal tabu. Yang penting adalah tanggung jawab, kebersihan, dan kontrol diri.

Tubuhmu bukan musuh, tapi bagian dari dirimu yang harus dihormati dan dijaga.

Boleh merasa penasaran, boleh belajar — asal tahu batas, tahu tanggung jawab, dan tahu arah hidup yang ingin kamu jaga.

Visited 12 times, 1 visit(s) today