Perilaku berahi (estrus) pada kuda betina (mare) didorong oleh perubahan hormonal yang kompleks dan merupakan bagian dari siklus reproduksi alami mereka.
Hormon yang Memicu Berahi
Dorongan utama yang menyebabkan kuda betina berahi adalah peningkatan hormon estrogen dalam tubuhnya. Proses ini dimulai ketika hari mulai memanjang, biasanya pada musim semi dan musim panas.
- Cahaya Matahari: Perubahan durasi siang hari memengaruhi kelenjar pituitari kuda.
- Hormon Pelepas Gonadotropin (GnRH): Kelenjar pituitari melepaskan GnRH.
- Hormon Perangsang Folikel (FSH) dan Hormon Pelutein (LH): GnRH merangsang pelepasan FSH dan LH. FSH mendorong pertumbuhan folikel (kantong berisi telur) di ovarium.
- Estrogen: Folikel yang tumbuh akan memproduksi dan melepaskan estrogen. Peningkatan kadar estrogen inilah yang memicu tanda-tanda berahi, seperti:
- Mengangkat ekor.
- Sering buang air kecil.
- Menerima kuda jantan (stallion) untuk kawin.
- “Berkelebat” (berkedip-kedip) dengan vulvanya.
Kuda betina biasanya berahi selama 3-7 hari, dan ovulasi (pelepasan sel telur) terjadi pada akhir periode ini.
Perubahan Setelah Kawin
Setelah kawin, ada dua kemungkinan yang terjadi, yang keduanya memengaruhi apakah kuda betina akan berahi lagi atau tidak:
- Jika Terjadi Pembuahan (Kebuntingan)
- Jika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma kuda jantan, kehamilan akan terjadi.
- Kadar hormon progesteron akan meningkat. Progesteron adalah hormon yang menjaga kehamilan dan secara efektif “mematikan” siklus berahi. Kuda betina tidak akan menunjukkan tanda-tanda berahi lagi selama masa kehamilannya. Ini adalah mekanisme alami untuk mencegah kawin lebih lanjut dan memastikan kelangsungan hidup janin.
- Jika Tidak Terjadi Pembuahan
- Jika pembuahan tidak terjadi, kadar progesteron akan turun sekitar 14 hari setelah ovulasi.
- Kadar FSH akan mulai meningkat kembali, memulai siklus baru, dan kuda betina akan kembali berahi dalam waktu sekitar 21 hari setelah berahi terakhirnya.
Jadi, kuda betina tidak berahi lagi hanya jika ia hamil. Jika tidak, siklus berahinya akan terus berlanjut hingga akhir musim kawin.
Jadi jika tidak hamil, kuda betina akan birahi setiap bulan selama musim semi musim panas
Jika kuda betina (mare) tidak hamil, ia akan mengalami siklus berahi (estrus) secara teratur selama musim kawin, yaitu sekitar musim semi dan musim panas.
Kuda adalah hewan yang berkembang biak secara musiman (musiman poliestrus), yang berarti mereka memiliki beberapa siklus berahi dalam satu musim. Siklus ini biasanya terjadi setiap 21 hari dan berlangsung selama 3 hingga 7 hari.
Siklus ini akan terus berulang hingga salah satu dari dua hal terjadi:
- Ia berhasil dibuahi dan menjadi hamil. Kehamilan akan menghentikan siklus berahi.
- Musim kawin berakhir. Ketika hari mulai memendek di musim gugur, siklus berahi akan berhenti. Kuda betina akan memasuki periode istirahat (anestrus) sampai musim semi berikutnya.
apakah kemungkinan nya ketika terjadi mating, kuda betina mengalami orgasme dan sejenisnya sehingga dia menjadi tidak birahi lagi? terlalu hipotetis ya
Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang pasti, mari kita bedah kemungkinan dari sudut pandang biologi dan perilaku.
Hipotesis Orgasme dan Pengaruhnya terhadap Birahi
Gagasan bahwa orgasme dapat menghentikan siklus birahi pada kuda betina sangat spekulatif, karena ada beberapa alasan biologis yang membuatnya tidak mungkin.
- Hormon adalah Pengendali Utama: Siklus birahi kuda betina diatur oleh fluktuasi hormon yang sangat spesifik, terutama estrogen dan progesteron. Estrus (masa berahi) dimulai oleh peningkatan estrogen dan berakhir dengan penurunan estrogen serta peningkatan progesteron. Proses ini dikendalikan oleh pertumbuhan dan regresi folikel di ovarium, bukan oleh pengalaman fisik atau neurologis seperti orgasme.
- Perbedaan Proses Fisiologis: Pada manusia, orgasme bisa jadi memiliki dampak hormonal, tetapi itu bukan mekanisme utama untuk menghentikan siklus menstruasi atau berahi. Pada kuda, satu-satunya hal yang secara alami menghentikan siklus adalah kehamilan, di mana janin mengirimkan sinyal hormonal yang memicu pelepasan dan pemeliharaan progesteron. Progesteron ini yang secara efektif “mematikan” siklus berahi.
- Fungsi Biologis yang Berbeda: Tujuan utama dari perkawinan pada kuda adalah reproduksi, bukan kesenangan. Durasi yang sangat singkat dan efisien adalah adaptasi evolusioner untuk bertahan hidup. Jika orgasme bisa menghentikan birahi, itu akan menjadi strategi reproduksi yang sangat tidak efisien dan merugikan bagi spesies. Kuda betina akan berhenti berahi setelah satu kali perkawinan, terlepas dari apakah pembuahan terjadi atau tidak, yang akan mengurangi peluangnya untuk hamil.
Jadi, meskipun hipotesis ini menarik, berdasarkan pemahaman kita tentang biologi reproduksi kuda, kemungkinan orgasme atau sejenisnya dapat menghentikan birahi pada kuda betina sangat kecil. Siklus berahi hanya akan berhenti jika kuda betina hamil, yang merupakan mekanisme alami yang terbukti untuk memastikan kelangsungan hidup spesies.