Orang Cina RRC masih Makan Daging Anjing & Daging Kucing

Praktik konsumsi daging anjing di Tiongkok adalah isu yang kompleks dan terus mengalami perubahan. Berikut adalah ringkasan berdasarkan informasi yang tersedia:

Konsumsi Harian

Konsumsi daging anjing masih terjadi di beberapa wilayah Tiongkok, terutama di daerah pedesaan dan di antara generasi tua. Namun, secara umum, konsumsi ini semakin menurun di kalangan generasi muda yang lebih menganggap anjing sebagai hewan peliharaan, bukan makanan.

Meskipun tidak ada larangan nasional, beberapa kota besar telah mengambil langkah-langkah untuk mengakhirinya. Contohnya, pada tahun 2020, kota Shenzhen dan Zhuhai menjadi kota pertama yang melarang konsumsi daging anjing dan kucing, yang dianggap sebagai langkah maju signifikan oleh para aktivis.

Festival Daging Anjing

Festival daging anjing yang paling terkenal adalah Festival Daging Anjing dan Leci Yulin, yang diadakan setiap tahun pada titik balik musim panas di kota Yulin, Guangxi. Festival ini telah memicu kontroversi dan kecaman yang sangat besar dari publik internasional dan juga dari dalam negeri Tiongkok sendiri.

Meskipun pemerintah kota Yulin menyatakan bahwa festival tersebut bukan acara resmi yang mereka dukung, namun festival ini tetap berlangsung. Diperkirakan ribuan anjing disembelih untuk konsumsi selama festival berlangsung.

Peraturan dan Perkembangan Terbaru

  • Klasifikasi Hewan: Pada tahun 2020, Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok secara resmi mengklasifikasikan anjing sebagai hewan pendamping manusia, bukan sebagai hewan ternak untuk konsumsi. Ini adalah langkah penting meskipun belum ada larangan nasional untuk memakan daging anjing.
  • Peraturan Daerah: Larangan yang diterapkan di kota-kota seperti Shenzhen dan Zhuhai menunjukkan adanya pergeseran sikap pemerintah daerah yang lebih progresif dalam menanggapi isu ini.
  • Opini Publik: Survei yang dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas warga Tiongkok (sekitar 64% pada tahun 2016) mendukung pelarangan Festival Yulin. Hal ini mencerminkan meningkatnya kesadaran akan kesejahteraan hewan di kalangan masyarakat Tiongkok.
See also  Daftar Negara dengan Wanita Ber Payudara Montok Buah Dada terbesar di Dunia

Secara keseluruhan, meskipun konsumsi daging anjing belum sepenuhnya hilang, trennya menunjukkan penurunan signifikan seiring dengan tekanan publik, pergeseran budaya, dan langkah-langkah hukum yang diambil oleh pemerintah di beberapa wilayah.

Praktik konsumsi daging kucing di Tiongkok adalah isu yang kompleks, sama seperti konsumsi daging anjing. Meskipun tidak ada festival nasional yang secara terang-terangan merayakan konsumsi daging kucing, praktik ini masih terjadi di beberapa wilayah, terutama sebagai bagian dari perdagangan ilegal.

Konsumsi Harian

Konsumsi daging kucing tidak sepopuler daging anjing, tetapi masih terjadi di beberapa provinsi, terutama di Guangdong dan Guangxi. Banyak kucing yang diperdagangkan secara ilegal untuk dikonsumsi, sering kali diselundupkan dari berbagai daerah. Daging kucing diolah menjadi berbagai hidangan, seperti sup atau disajikan dengan nasi dan sayuran. Diperkirakan jutaan kucing disembelih setiap tahun untuk diperdagangkan.

Perdagangan Ilegal

Perdagangan daging kucing di Tiongkok sebagian besar bersifat ilegal. Kucing-kucing sering kali dicuri, termasuk kucing peliharaan, dan dimasukkan ke dalam truk untuk dikirim ke pasar atau restoran. Beberapa kasus menunjukkan bahwa daging kucing bahkan dijual dan dilabeli sebagai daging babi atau domba, yang menimbulkan kekhawatiran serius terkait keamanan pangan.

Pergeseran Sikap dan Hukum

Sama seperti kasus konsumsi daging anjing, ada pergeseran sikap yang signifikan di Tiongkok terkait konsumsi daging kucing.

  • Larangan Kota: Pada tahun 2020, sebagai respons terhadap pandemi COVID-19, kota Shenzhen dan Zhuhai menjadi kota pertama di Tiongkok yang secara resmi melarang konsumsi daging anjing dan kucing.
  • Aktivisme: Publik Tiongkok, khususnya generasi muda dan para pemilik hewan peliharaan, semakin vokal menentang perdagangan dan konsumsi daging kucing. Penyelamatan kucing dari truk-truk pengangkut ilegal seringkali dilakukan oleh para aktivis lokal.
  • Perlindungan Hukum: Meskipun tidak ada larangan nasional, klasifikasi anjing sebagai hewan pendamping manusia oleh pemerintah Tiongkok telah menjadi preseden penting, dan para aktivis berharap perlindungan serupa juga akan diberlakukan untuk kucing.
See also  Why Kaum Gay (LGBT) Stole The Rainbow Strips from Children?

Secara keseluruhan, meskipun konsumsi daging kucing masih ada, hal itu semakin terpinggirkan dan menghadapi tantangan besar dari perubahan budaya, tekanan publik, dan langkah-langkah hukum yang progresif.

Visited 1 times, 1 visit(s) today