Saya baca berita ini :
Sosok Meilanie Buitenzorgy viral karena menganalisa pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Meilanie Buitenzorgy menyebut, pendidikan Gibran tidak tidak bisa disetarakan dengan tingkat SMP apalagi SMA
Analisis tersebut berdasarkan argumen pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School (Singapura) dan UTS Insearch (Australia) dianggap tidak setara dengan SMA di Indonesia.
Meilanie yang diketahui lulusan S1 IPB University dan meraih gelar PhD dari University Sydney.
Ia mempertanyakan keabsahan penyeteraan ijazah luar negeri yang dimilki Gibran yang menjadi dasar baginya untuk mendaftar dalam kontestasi politik.
Dimana sebelumnya tulisan Meilanie memantik kontroversi lantaran ia menyampaikan analisis berani: kualifikasi pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka disebutnya setara dengan lulusan sekolah dasar (SD).
Coba saya buat rangkum di sini:
- 1 Oktober 1987 = Gibran Lahir
- (Juni) 2022 = Gibran Lulus SMP 1 Surakarta Indonesia
- 2004 = Gibran Masuk Orchid Park Secondary School Singapura (ini apa SMA? Kok cuma 2 tahun?)
- 2007 = Gibran ke University of Technology Sydney (UTS) College (Bimbel sperti Ganesha GO)
- 2010 = Gibran tamat kuliah di Management Development Institute of Singapore (MDIS)
Nah ini “Orchid Park Secondary School Singapura” sekelas SD SMP SMA? Kalau sekelas SMA ya sudah clear, tapi kok SMA memang 2 tahun ya?
Riwayat Pendidikan Gibran Versi KPU
Gibran Rakabuming lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 1 Oktober 1987.
Ia mengawali pendidikan dasar di SDN Mangkubumen Kidul 16, Kecamatan Laweyan, Solo.
Setelah itu, ia melanjutkan ke SMP Negeri 1 Surakarta dan lulus pada tahun 2002.
Dari kota kelahirannya, Gibran kemudian merantau untuk menempuh SMA dan pendidikan tinggi di luar negeri.
Setelah lulus SMP, Gibran masuk ke Orchid Park Secondary School, Singapura.
Sekolah menengah atas yang berdiri sejak 1999 itu mendapat pendanaan dari pemerintah Singapura.
Gibran menempuh pendidikan di sana hingga 2004.
Perjalanannya berlanjut ke Australia, tepatnya University of Technology Sydney (UTS) College, yang saat itu dikenal sebagai jalur persiapan kuliah.
Selama tiga tahun ia belajar di sana, tetapi tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas.
Gibran kemudian kembali ke Singapura dan memilih kuliah di Management Development Institute of Singapore (MDIS), sebuah universitas swasta vokasi tertua di negara itu.
Ia mengambil jurusan Manajemen dan menyelesaikan studinya pada 2010.
Usai lulus kuliah, Gibran pulang ke Solo dan membangun bisnis katering bernama Chili Pari.
Namanya makin dikenal sebagai pengusaha muda.
Pada 2015, ia menikah dengan Selvi Ananda.
Kariernya meluas ketika ia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pemuda Cari Cuan pada 2019.
Tahun yang sama, ia mulai masuk ke dunia politik dengan bergabung ke PDI Perjuangan.
Gibran kemudian diusung sebagai Wali Kota Solo bersama wakilnya, Teguh Prakosa, dan resmi menjabat pada 2021.
Namun, jabatannya tidak tuntas karena ia maju dalam Pemilihan Presiden 2024.
Ia mengundurkan diri pada Juli 2024, sekaligus melepas posisinya di perusahaan.
Kini, Gibran bukan hanya dikenal sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai politisi muda yang melesat cepat hingga menduduki kursi Wakil Presiden RI ke-14.