Orang-orang Yahudi Israel yang tersisa di Mesir sekitar era peristiwa eksodus Musa tetapi tidak berdasarkan catatan Alkitab
Meskipun narasi Alkitab berfokus pada kepergian massal orang Israel selama Eksodus, catatan sejarah dan arkeologi menunjukkan realitas yang lebih kompleks mengenai mereka yang mungkin tetap tinggal di Mesir sekitar waktu itu:
Populasi Semit yang Tersisa: Bukti arkeologi menunjukkan bahwa berbagai kelompok penutur bahasa Semit telah hadir di Mesir selama berabad-abad sebelum peristiwa Eksodus yang diusulkan dan terus tinggal di sana sesudahnya. Kelompok-kelompok ini belum tentu semuanya dapat diidentifikasi sebagai “orang Israel” dalam pengertian keagamaan di kemudian hari.
Bukti Arkeologi Terbatas untuk Eksodus: Arkeologi arus utama telah menemukan sedikit bukti langsung untuk mendukung kisah Alkitab tentang Eksodus skala besar dan pengembaraan berikutnya. Kurangnya bukti ini membuat sulit untuk menentukan dengan tepat siapa yang pergi dan siapa yang tinggal.
Teori tentang Eksodus yang Lebih Kecil: Beberapa sarjana mengusulkan bahwa jika Eksodus historis terjadi, itu mungkin melibatkan kelompok yang lebih kecil. Ini menyiratkan bahwa populasi Semit lainnya, mungkin termasuk mereka yang kemudian mengidentifikasi diri sebagai orang Israel atau yang memiliki hubungan dengan mereka, akan tetap tinggal di Mesir.
Kehadiran Yahudi di Mesir Selanjutnya: Catatan sejarah dari periode selanjutnya dengan jelas mendokumentasikan keberadaan komunitas Yahudi di Mesir.1 Misalnya, papirus Elephantine (yang berasal dari abad ke-5 hingga ke-3 SM) merinci kehidupan tentara Yahudi yang ditempatkan di Mesir. Ini menunjukkan hubungan dan keberadaan berkelanjutan dari orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai orang Yahudi di Mesir lama setelah penanggalan tradisional Eksodus.
1.
Tur Sejarah Yahudi Virtual Mesir
www.jewishvirtuallibrary.org
Kesimpulannya, berdasarkan catatan sejarah dan arkeologi (terpisah dari Alkitab), sangat mungkin bahwa berbagai kelompok penutur bahasa Semit, beberapa di antaranya mungkin memiliki hubungan dengan atau merupakan nenek moyang dari mereka yang kemudian membentuk bangsa Israel, tetap tinggal di Mesir sekitar waktu peristiwa Eksodus yang diusulkan. Skala dan hakikat Keluaran itu sendiri merupakan subjek perdebatan ilmiah yang terus berlangsung, dan tidak ada catatan ekstra-Alkitab yang jelas yang merinci kepergian setiap individu yang dapat dianggap sebagai “orang Israel Yahudi” awal.