Berita Tokoh Dedi Mulyadi KDM selama tahun 2024 sampai Juni 2025

Selama tahun 2024 dan hingga awal Juni 2025, Dedi Mulyadi menjadi sorotan utama dalam kancah politik Jawa Barat, terutama terkait dengan keikutsertaannya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024.

Berikut adalah rangkuman berita utama mengenai Dedi Mulyadi selama periode tersebut:

1. Pemenang Pilgub Jawa Barat 2024:

  • Kemenangan: Dedi Mulyadi bersama pasangannya, Erwan Setiawan, berhasil memenangkan Pilgub Jawa Barat 2024. KPU Jabar telah menetapkan pasangan Dedi-Erwan sebagai pemenang pada 10 Januari 2025.
  • Perolehan Suara: Berdasarkan rekapitulasi KPUD Jawa Barat, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan meraih 14.130.192 suara atau setara 62,2% dari total suara sah. Mereka menyapu bersih kemenangan di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
  • Dukungan Partai: Pasangan ini didukung oleh 14 partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), termasuk Gerindra (partai Dedi Mulyadi), Demokrat, Golkar (partai Erwan Setiawan), PAN, dan PSI.

2. Aktivitas Politik dan Pencalonan:

  • Gabung Gerindra: Pada tahun 2023, Dedi Mulyadi mengakhiri hubungannya dengan Partai Golkar dan bergabung dengan Partai Gerindra. Ini menjadi langkah strategisnya sebelum dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Barat pada Pilgub 2024.
  • Calon Gubernur Jabar: Namanya sudah santer disebut sebagai salah satu calon terkuat di Pilkada Jabar 2024. Ia mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pujakesuma Jawa Barat.
  • Pendaftaran ke KPU: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan secara resmi mendaftarkan diri ke KPU Jawa Barat pada 27 Agustus 2024.

3. Kontroversi dan Kebijakan (setelah menjadi Gubernur terpilih dan menjabat): Setelah dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat (diperkirakan Februari 2025), Dedi Mulyadi menarik perhatian dengan beberapa wacana kebijakan yang menuai pro dan kontra:

  • “Gubernur Konten”: Dedi Mulyadi aktif di media sosial, yang oleh sebagian pihak dinilai sebagai upaya “pencitraan” atau “gubernur konten”. Namun, ia berdalih bahwa aktivitasnya di media sosial dapat “menurunkan belanja rutin iklan” pemerintah Provinsi Jawa Barat.
  • Vasektomi Syarat Bansos: Sebuah wacana kontroversial yang mengusulkan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial.
  • Pengiriman Anak ke Barak Militer: Rencana untuk mengirim “anak-anak nakal” atau anak-anak yang kecanduan gim online ke barak militer untuk belajar disiplin. Kebijakan ini dikritisi berbagai pihak, termasuk Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
  • Pembentukan Satgas Antipremanisme: Dedi Mulyadi membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Preman untuk “mengatasi gangguan yang membuat iklim investasi tidak sehat”. Hal ini sempat menimbulkan polemik dengan organisasi masyarakat.
  • Larangan Wisuda TK hingga SMA: Ia mengeluarkan kebijakan larangan wisuda untuk jenjang TK hingga SMA, dengan alasan tidak relevan dan membebani orang tua siswa secara finansial.
  • Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak: Dedi Mulyadi menginstruksikan pembongkaran Hibisc Fantasy di Puncak Bogor pada Maret 2025 karena melanggar izin mengelola lahan, meskipun itu adalah BUMD milik Provinsi Jawa Barat.
See also  Informasi Perkawinan Dedi Mulyadi KDM dan anak-anaknya

Secara keseluruhan, tahun 2024 dan awal 2025 bagi Dedi Mulyadi adalah periode penting yang ditandai dengan kemenangannya di Pilgub Jawa Barat serta berbagai kebijakan dan aktivitas yang menjadi perbincangan publik.

Visited 1 times, 1 visit(s) today