Kerajaan Majapahit, yang berpusat di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, meninggalkan banyak peninggalan berupa candi yang tersebar di berbagai wilayah, terutama di Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Candi-candi ini menjadi bukti kejayaan dan kekayaan budaya Majapahit.

Berikut adalah beberapa candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang paling terkenal:
- Candi Penataran (Blitar) Kompleks candi terbesar di Jawa Timur. Pembangunannya berlangsung selama beberapa masa pemerintahan, mulai dari Kerajaan Kadiri hingga Majapahit. Candi ini sering dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk, dan relief-reliefnya menggambarkan kisah Ramayana dan Kresnayana.
- Candi Tikus (Mojokerto) Candi ini ditemukan dalam keadaan terkubur di bawah tanah. Bentuknya menyerupai kolam pemandian (petirtaan) dengan menara-menara kecil. Diduga, candi ini dulunya digunakan sebagai tempat pemandian keluarga kerajaan.
- Candi Bajang Ratu (Mojokerto) Sebuah gapura atau pintu gerbang yang megah, berbentuk paduraksa (beratap). Candi ini diduga dibangun untuk mengenang wafatnya Raja Jayanegara. Namanya, “Bajang Ratu,” berarti “Raja yang masih kecil” atau “Raja yang berkuasa saat kecil.”
- Candi Wringin Lawang (Mojokerto) Seperti Candi Bajang Ratu, candi ini juga berbentuk gapura, tetapi berbentuk candi bentar (tidak beratap). Diduga, candi ini berfungsi sebagai pintu masuk utama ke kompleks ibu kota Kerajaan Majapahit.
- Candi Sukuh (Karanganyar, Jawa Tengah) Candi ini sangat unik dan berbeda dari candi-candi lain di Jawa. Bentuknya menyerupai punden berundak atau piramida suku Maya. Relief-reliefnya menggambarkan ajaran-ajaran Tantrisme dan diperkirakan dibangun pada masa akhir Majapahit.
- Candi Cetho (Karanganyar, Jawa Tengah) Terletak di lereng Gunung Lawu, candi ini juga memiliki bentuk punden berundak dan diduga dibangun pada masa yang sama dengan Candi Sukuh. Candi ini masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah umat Hindu hingga saat ini.
- Candi Jabung (Probolinggo) Candi ini merupakan candi Hindu yang terbuat dari bata merah. Ciri khasnya adalah memiliki bentuk yang hampir sama dengan Candi Bahal di Sumatera Utara. Candi ini tercatat dalam Kitab Nagarakretagama.
- Candi Brahu (Mojokerto) Candi ini terbuat dari bata merah dan diperkirakan dibangun pada masa awal Majapahit. Menurut prasasti yang ditemukan, candi ini dulunya digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Majapahit.
Candi Borobudur bukanlah peninggalan Kerajaan Majapahit, melainkan peninggalan dari Dinasti Syailendra yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno (juga dikenal sebagai Kerajaan Medang) di Jawa Tengah pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci:
- Pembangunan: Candi Borobudur dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra, sekitar abad ke-8 Masehi. Pembangunannya diperkirakan memakan waktu puluhan tahun dan baru selesai pada masa putrinya, Ratu Pramodawardhani.
- Latar Belakang Agama: Dinasti Syailendra merupakan penganut agama Buddha Mahayana yang taat. Oleh karena itu, Candi Borobudur dibangun sebagai stupa raksasa yang melambangkan alam semesta dalam kosmologi Buddha dan berfungsi sebagai tempat ibadah dan ziarah umat Buddha. Relief-relief yang menghiasi dinding candi menceritakan kisah-kisah Buddha, seperti Jataka dan Lalitavistara.
- Perbedaan dengan Majapahit: Kerajaan Majapahit, yang berdiri jauh setelah Kerajaan Mataram Kuno, didirikan pada akhir abad ke-13 Masehi. Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha, tetapi candi-candi yang dibangunnya memiliki gaya arsitektur yang berbeda dan banyak ditemukan di Jawa Timur, seperti Candi Penataran, Candi Tikus, dan Candi Bajang Ratu. Sementara itu, Candi Borobudur berlokasi di Magelang, Jawa Tengah.
Jadi, secara singkat, Candi Borobudur adalah peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno (Dinasti Syailendra), bukan Kerajaan Majapahit.
Visited 8 times, 1 visit(s) today