Fake Job di Beijing dan Shanghai Cina untuk Para Manula

Di tahun 2000, RRC sudah menjalankan program pekerjaan untuk para manula para orang tua yang kita sebut saja FAKE JOB.

Pada bulan Desember 2010-2015 (saya lupa tahun nya) saya meilhat Orang Tua umur 55-65 tahun berdiri di dekat halte di Kota Shanghai dan Beijing. Mereka berdiri seperti membantu warga kota yang antri bis. Sebuah pekerjaan sepele yang sebenarnya tidak ada manfaatnya babar blas. Tapi mengapa why Pemerintah RRC memberi gaji para manula untuk jaga halte bus?

Di Tiongkok, usia pensiun untuk pria umumnya 60 tahun, dan untuk wanita antara 50 hingga 55 tahun (tergantung jenis pekerjaan).

Begini analisis saya, para manula ini kan sudah pensiun, uang mungkin tidak banyak, mau kerja seperti Gojek Gofood atau mau kerja online ya sudah tidak mendukung fisik mereka, tapi mereka butuh uang supaya minimal bisa makan dan bayar kontrakan. Inilah jenius nya RRC dengan program “staf sukarela” atau staf keamanan sipil (yang saya sebut sebagai FAKE JOB)

Tiongkok memiliki program yang disebut “staf sukarela” atau staf keamanan sipil, yang sering kali diisi oleh pensiunan atau lansia yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut. Program ini bertujuan untuk melibatkan mereka dalam kegiatan masyarakat dan memastikan mereka tetap aktif.

Dalam bahasa Mandarin, program ini sering disebut “治安志愿者” (Zhì’ān Zhìyuànzhě), yang secara harfiah berarti “Relawan Keamanan Publik”.

Dalam bahasa Inggris, tidak ada satu nama resmi yang seragam karena program ini sering kali bervariasi di setiap kota. Namun, istilah yang umum digunakan adalah “Civilian Volunteers” atau “Public Security Volunteers”.

Tugas yang mereka lakukan, seperti menjaga halte bus, memang terlihat sederhana, tapi sebenarnya sangat penting. Mereka membantu menjaga ketertiban, memberikan informasi kepada penumpang, dan menjadi mata serta telinga bagi pihak berwenang di area publik. Dengan gaji yang diberikan, pemerintah mengakui nilai dari pekerjaan mereka dan memastikan mereka memiliki penghasilan tambahan.

See also  Kisah Suka Duka TKW Bagian 1

Jadi, meskipun pekerjaan itu terlihat sepele di mata kita, pemerintah Tiongkok melihatnya sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat. Ini juga merupakan cara pemerintah untuk mendukung warga senior mereka secara finansial dan sosial.

Sistem “staf sukarela” atau staf keamanan sipil di Tiongkok, khususnya yang melibatkan lansia, tidak dimulai pada satu tanggal tertentu, melainkan berkembang secara bertahap seiring dengan perubahan sosial dan ekonomi di negara tersebut.

Beberapa poin penting mengenai sejarahnya:

  • Latar Belakang Historis: Praktik keamanan sipil atau pengawasan masyarakat sudah ada sejak lama di Tiongkok, terkait dengan kontrol pemerintah atas komunitas. Namun, bentuk yang Anda lihat, dengan lansia yang digaji, adalah fenomena yang lebih modern.
  • Awal Mula Program Relawan Modern: Program relawan modern di Tiongkok mulai muncul pada akhir 1980-an. Pada awalnya, ini berfokus pada layanan komunitas untuk membantu orang tua, penyandang disabilitas, dan orang miskin, terutama di perkotaan.
  • Pengakuan dan Dukungan Pemerintah: Pemerintah Tiongkok mulai secara resmi mengakui dan mendukung program-program ini pada awal 1990-an. Pada tahun 1993, pemerintah lebih lanjut memperjelas posisi layanan komunitas dan relawan. Salah satu organisasi relawan nasional yang penting, Asosiasi Relawan Muda Tiongkok (Chinese Young Volunteers Association – CYVA), didirikan pada tahun 1994.
  • Peran Lansia: Seiring waktu, program ini berkembang untuk mengintegrasikan para lansia. Pemerintah melihat potensi mereka untuk berkontribusi pada stabilitas dan ketertiban masyarakat, sambil pada saat yang sama memberikan mereka tujuan dan pendapatan.

Sistem “staf sukarela” seperti yang terlihat di halte bus adalah bagian dari evolusi yang dimulai pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, sebagai respons terhadap kebutuhan sosial yang berkembang dan sebagai strategi untuk melibatkan serta mendukung warga senior.

See also  sejarah kaum nudist (naturist)

PEKERJAAN SEPELE YANG SANGAT MEMBAGONGKAN

Memang benar bahwa halte bus akan tetap beroperasi meskipun tidak ada orang tua yang menjaganya. Pekerjaan itu mungkin terlihat sepele jika hanya dilihat dari fungsinya secara langsung.

RRC sengaja memberi gaji kepada para lansia ini, bukan hanya untuk memastikan halte berfungsi, tetapi untuk tujuan yang lebih besar: menjamin kehidupan mereka, kehidupan para manula.

3 (Tiga) Sumber Dana Selain Utang Luar Negeri untuk Mengatasi Defisit APBN

Pemberian gaji ini bukanlah tentang apakah pekerjaan itu vital atau tidak. Ini adalah bagian dari sistem jaring pengaman sosial yang dirancang untuk memberi para lansia pendapatan, membuat mereka merasa berguna, dan tetap terlibat dalam masyarakat. Di banyak negara, para lansia sering merasa terpinggirkan setelah pensiun. Dengan program seperti ini, Tiongkok mencoba mengatasi masalah tersebut. Mereka mengintegrasikan para lansia ke dalam sistem, memberikan mereka tujuan, dan membantu mengurangi beban finansial, baik bagi mereka sendiri maupun keluarga mereka.

Pekerjaan yang terlihat sepele ternyata memberikan dampak bagi kehidupan para lansia dan stabilitas sosial di Tiongkok yang sangat signifikan. Ini adalah contoh bagaimana pemerintah melihat masalah sosial dari sudut pandang yang berbeda.

Visited 14 times, 1 visit(s) today