Bahlil Lahadalia adalah sosok yang memiliki perjalanan karier yang menarik, dari pengusaha hingga menjadi menteri di kabinet Indonesia. Ia dikenal memiliki latar belakang yang merintis dari bawah.
Berikut adalah perjalanan karier Bahlil Lahadalia hingga menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM):
1. Masa Kecil dan Pendidikan (Perjuangan dari Nol):
- Lahir: 7 Agustus 1976 di Banda, Maluku Tengah, Maluku.
- Latar Belakang Keluarga: Lahir dari keluarga sederhana; ayahnya seorang kuli bangunan dan ibunya tukang cuci.
- Pekerjaan Sampingan Sejak Dini: Sejak kecil, Bahlil sudah berjualan kue di sekolah untuk membantu ekonomi keluarga. Saat SMP menjadi kondektur, dan saat SMA menjadi sopir angkot untuk membiayai sekolahnya.
- Pendidikan Tinggi: Berkat kegigihannya, ia berhasil kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay, Jayapura, Papua. Ia aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa serta Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI). Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Cenderawasih, meraih gelar Magister Sains di bidang Ekonomi, dan pada tahun 2024 memperoleh gelar doktor dari Universitas Indonesia (meskipun kelulusannya sempat menghadapi polemik terkait penangguhan).
2. Karier di Dunia Bisnis (Membangun Perusahaan Sendiri):
- Awal Karier Profesional: Setelah lulus kuliah, Bahlil sempat bekerja sebagai pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo.
- Mendirikan Perusahaan: Pada usia 25 tahun, Bahlil memutuskan untuk berhenti bekerja dan membangun bisnisnya sendiri. Ia mendirikan sejumlah perusahaan, termasuk PT Rifa Capital yang menjadi holding company menaungi sekitar 10 perusahaan di berbagai sektor seperti perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi.
3. Aktif di Organisasi Pengusaha (HIPMI):
- Bergabung dengan HIPMI: Bahlil mulai aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sejak tahun 2003.
- Ketua Umum HIPMI: Puncaknya, ia menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI periode 2015-2019. Posisi ini sangat signifikan dalam membangun jejaringnya di kalangan pengusaha dan juga mulai merambah dunia politik.
4. Terjun ke Pemerintahan (Kepala BKPM & Menteri Investasi):
- Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf: Kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo mulai terlihat saat ia bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda pada Pilpres 2019.
- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM): Pada 23 Oktober 2019, Bahlil Lahadalia diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ini adalah jabatan pertamanya di pemerintahan.
- Menteri Investasi: Pada 28 April 2021, terjadi reshuffle kabinet dan BKPM ditingkatkan menjadi kementerian. Bahlil kemudian dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Ini merupakan kementerian baru yang dibentuk pada masa itu. Ia menjabat posisi ini hingga Agustus 2024.
5. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM):
- Dilantik sebagai Menteri ESDM: Pada 19 Agustus 2024, di masa akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo, Bahlil Lahadalia dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menggantikan Arifin Tasrif.
- Menteri ESDM di Kabinet Prabowo-Gibran: Kemudian, dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang dilantik pada 21 Oktober 2024, Bahlil Lahadalia kembali dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Karier Politik Tambahan:
- Ketua Umum Partai Golkar: Selain menjadi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sejak 21 Agustus 2024, menggantikan Airlangga Hartarto.
Perjalanan karier Bahlil Lahadalia mencerminkan dedikasi, kerja keras, dan kemampuan adaptasi yang tinggi, dari seorang pengusaha yang merintis dari bawah hingga menduduki posisi strategis di pemerintahan dan partai politik.
Jadi di Indonesia siapa pun dan dari keluarga mana pun dapat meraih karir yang gemilang mantap jaya. Hidup Tung Tung Tung Bahlil.