Tentu, mari kita bahas keberadaan kaum Yahudi pada masa Firaun dalam tiga periode waktu: sebelum era Eksodus, pada era Eksodus, dan setelah era Eksodus.
Sebelum Era Eksodus:
- Kedatangan ke Mesir: Kitab Kejadian dalam Alkitab menceritakan bagaimana Yakub (yang juga disebut Israel) dan keluarganya pindah ke Mesir atas undangan Yusuf, putranya yang telah menjadi pejabat tinggi di sana. Mereka mencari perlindungan dari kelaparan yang melanda Kanaan.
- Masa Kemakmuran: Pada awalnya, kaum Israel (B’nei Yisrael atau Bani Israil) menetap di wilayah Gosyen dan hidup makmur di bawah perlindungan Yusuf. Mereka berkembang biak dan jumlahnya bertambah banyak.
- Perubahan Kekuasaan dan Penindasan: Setelah beberapa generasi dan kematian Yusuf, muncul seorang Firaun baru yang tidak mengenal Yusuf atau jasa-jasanya. Firaun ini khawatir dengan jumlah bangsa Israel yang terus bertambah dan melihat mereka sebagai potensi ancaman.
- Perbudakan: Firaun mulai menindas bangsa Israel dengan kerja paksa yang berat. Mereka dipaksa membangun kota-kota perbekalan seperti Pitom dan Raamses.
- Perintah Pembunuhan Bayi Laki-laki: Karena kekhawatiran akan pertumbuhan populasi bangsa Israel, Firaun memerintahkan untuk membunuh setiap bayi laki-laki Ibrani yang lahir, sementara bayi perempuan dibiarkan hidup. Ini adalah latar belakang kelahiran Musa (Nabi Musa).
Pada Era Eksodus:
- Kelahiran dan Pemanggilan Musa: Musa lahir dalam keadaan tersembunyi untuk menghindari perintah Firaun. Ia kemudian dibesarkan di istana Firaun tanpa mengetahui asal-usulnya yang sebenarnya. Setelah dewasa dan membunuh seorang pengawas Mesir yang menyiksa seorang Ibrani, Musa melarikan diri ke Midian. Di sana, Tuhan menampakkan diri kepadanya dan memerintahkannya untuk kembali ke Mesir dan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan.
- Misi Musa dan Harun: Musa dan Harun (saudaranya) kembali ke Mesir dan menghadap Firaun, meminta agar Firaun membiarkan bangsa Israel pergi untuk beribadah kepada Tuhan di padang gurun.
- Penolakan Firaun dan Tulah: Firaun menolak permintaan Musa dan Harun. Sebagai akibatnya, Tuhan mengirimkan sepuluh tulah (wabah) yang dahsyat ke Mesir, termasuk air sungai Nil menjadi darah, serangan katak, nyamuk, lalat, penyakit ternak, bisul, hujan es, belalang, kegelapan, dan kematian anak sulung.
- Eksodus: Setelah tulah terakhir, Firaun akhirnya mengizinkan bangsa Israel pergi. Mereka meninggalkan Mesir secara massal dalam peristiwa yang dikenal sebagai Eksodus (Keluaran).
- Pengejaran dan Penyeberangan Laut Merah: Firaun kemudian berubah pikiran dan mengejar bangsa Israel dengan tentaranya. Namun, Tuhan secara ajaib membelah Laut Merah, memungkinkan bangsa Israel untuk menyeberang dengan selamat, sementara menenggelamkan Firaun dan pasukannya.
Setelah Era Eksodus:
- Pengembaraan di Padang Gurun: Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel mengembara di padang gurun Sinai selama 40 tahun. Masa ini merupakan periode pembentukan bangsa, di mana mereka menerima hukum dan perintah Tuhan melalui Musa di Gunung Sinai (termasuk Sepuluh Perintah Allah).
- Penyimpangan dan Ujian: Selama pengembaraan, bangsa Israel beberapa kali menunjukkan ketidaktaatan dan keraguan terhadap Tuhan dan kepemimpinan Musa (misalnya, peristiwa penyembahan patung anak lembu emas). Mereka menghadapi berbagai ujian dan tantangan.
- Generasi Baru dan Masuk ke Tanah Kanaan: Generasi yang keluar dari Mesir sebagian besar meninggal di padang gurun. Di bawah kepemimpinan Yosua (pengganti Musa), generasi baru bangsa Israel akhirnya memasuki dan menaklukkan tanah Kanaan (Tanah Perjanjian).
- Pembentukan Kerajaan Israel: Setelah menetap di Kanaan, bangsa Israel hidup dalam sistem suku-suku yang dipimpin oleh hakim-hakim. Kemudian, mereka bersatu di bawah kepemimpinan raja-raja seperti Saul, Daud, dan Salomo, membentuk Kerajaan Israel.
Dengan demikian, sejarah kaum Yahudi pada masa Firaun adalah kisah tentang kedatangan, pertumbuhan, penindasan, pembebasan ajaib melalui Eksodus, pembentukan identitas dan hukum di padang gurun, dan akhirnya memasuki tanah yang dijanjikan. Era Firaun merupakan periode formatif yang sangat penting dalam sejarah dan identitas bangsa Yahudi.