Kerajaan Kutai Tidak Meninggalkan Candi

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Berdasarkan bukti sejarah yang ada, kerajaan ini diperkirakan berdiri sekitar abad ke-4 Masehi di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya di tepi Sungai Mahakam di daerah Muara Kaman.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang era Kerajaan Kutai:

Pendiri dan Raja-raja

Raja pertama yang tercatat adalah Maharaja Kudungga. Pada awalnya, ia masih berkedudukan sebagai kepala suku, namun kemudian sistem pemerintahannya berubah menjadi kerajaan. Setelah Kudungga, takhta dilanjutkan oleh putranya, Maharaja Aswawarman, yang dianggap sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai.

Namun, masa kejayaan kerajaan ini terjadi di bawah pemerintahan Maharaja Mulawarman, putra dari Aswawarman. Ia dikenal sebagai raja yang bijaksana, kuat, dan dermawan. Kejayaan ini dibuktikan dengan adanya upacara persembahan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana, yang tercatat dalam prasasti.

Kerajaan Kutai akhirnya runtuh pada tahun 1635 setelah dikalahkan oleh Kerajaan Kutai Kartanegara, yang kemudian menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Peninggalan utamanya bukanlah candi dalam arti bangunan besar seperti yang ditemukan di Jawa, melainkan lebih berupa benda-benda dan prasasti.

Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kutai yang paling terkenal adalah:

  • Prasasti Yupa: Ini adalah peninggalan yang paling penting dan menjadi sumber utama sejarah Kerajaan Kutai. Prasasti ini berupa tujuh buah tiang batu yang berisikan tulisan dalam bahasa Sanskerta dengan huruf Pallawa. Isinya menceritakan tentang Raja Mulawarman yang dermawan dan upacara-upacara keagamaan yang dilakukannya. Prasasti ini ditemukan di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur.
  • Arca: Ditemukan beberapa arca, seperti Arca Kelompok Siwa (Kepala Brahma, Nandiswara, dan lain-lain) dan Arca Buddha. Beberapa arca ini ditemukan di sekitar Gunung Kombeng dan sebagian sudah dipindahkan ke Museum Mulawarman.
  • Kalung Siwa dan Kalung Uncal: Kalung ini ditemukan di Danau Lipan dan digunakan oleh raja atau sultan pada upacara adat. Kalung Uncal, misalnya, terbuat dari emas dan dihiasi dengan hiasan-hiasan yang melambangkan kekuasaan.
  • Kura-kura Emas: Sebuah patung kura-kura berukuran kecil yang terbuat dari emas. Konon, ini adalah hadiah dari seorang pangeran Cina untuk Putri Aji Bidara Putih.
See also  Ormas Pemuda Pancasila (PP)

Meskipun Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu, tidak ada peninggalan berupa candi yang ditemukan dalam bentuk bangunan fisik seperti di pulau Jawa. Peninggalan-peninggalan tersebut lebih fokus pada prasasti dan benda-benda keagamaan atau kerajaan yang saat ini banyak disimpan di Museum Mulawarman, Kalimantan Timur.

Visited 4 times, 1 visit(s) today