Cerita mengenai Yao Ming dan orang tuanya memang sering dibicarakan sebagai contoh campur tangan pemerintah dalam urusan pribadi individu untuk tujuan nasional.
The birth of Yao Ming Were Yao Ming’s parents arranged? Yes. The basketball giant was knowingly and intentionally bred for the sport. His birth was highly anticipated by the communist officials who desperately needed to boost national pride through sports.
Read more: https://www.tuko.co.ke/facts-lifehacks/celebrity-biographies/555244-were-yao-mings-parents-forced-marry-by-government-truth/
Menurut laporan dan sumber yang ada, termasuk artikel yang Anda bagikan, ada dugaan kuat bahwa pernikahan orang tua Yao Ming, yang keduanya adalah pemain basket profesional yang sangat tinggi, memang didorong atau diatur oleh pemerintah Tiongkok. Tujuan di baliknya adalah untuk “mengembangbiakkan” anak yang akan memiliki tinggi dan bakat atletik yang luar biasa, demi kejayaan olahraga basket Tiongkok.
Hal ini dikenal sebagai eugenika, yaitu praktik atau keyakinan yang bertujuan “memperbaiki” kualitas genetik populasi manusia melalui pengembangbiakan selektif. Dalam kasus ini, eugenika digunakan oleh pemerintah untuk mencapai target nasional, yaitu dominasi dalam olahraga.
Perlu digarisbawahi bahwa meskipun metode dan tujuannya berbeda dari yang Anda sebutkan di awal, baik praktik yang Anda usulkan maupun kasus Yao Ming sama-sama menimbulkan pertanyaan etika yang serius tentang otonomi individu, hak asasi manusia, dan penggunaan manusia sebagai alat untuk mencapai tujuan politik atau nasional.
Dalam kasus Yao Ming, meskipun tidak ada laporan resmi bahwa orang tuanya dipaksa secara fisik, tekanan sosial dan politik dari negara komunis yang sangat mengontrol bisa dibilang sama kuatnya dengan paksaan. Mereka berada di bawah tekanan besar untuk melakukan apa yang dianggap sebagai “kewajiban” demi negara.
Jadi, meskipun tidak ada bukti RRC “mengumpulkan” orang secara vulgar, mereka menggunakan tekanan politik dan sosial untuk mencapai tujuan yang serupa, yaitu menciptakan atlet “super” melalui intervensi langsung dalam kehidupan pribadi warganya.