Sejarah Kota Jakarta adalah kisah panjang dan kaya, penuh dengan perubahan nama, kekuasaan, dan perkembangan yang signifikan. Berikut adalah rangkuman sejarah Jakarta:
Masa Prasejarah dan Kerajaan Hindu:
- Jejak kehidupan manusia di wilayah Jakarta sudah ada sejak masa prasejarah.
- Pada abad ke-5 Masehi, wilayah Jakarta menjadi bagian dari Kerajaan Tarumanegara. Sebuah prasasti yang dikenal sebagai Prasasti Tugu menyebutkan nama sungai Citarum dan proyek penggalian kanal untuk irigasi dan pengendalian banjir, yang menunjukkan adanya aktivitas dan peradaban yang terorganisir.
Masa Kesultanan Banten dan Sunda Kelapa:
- Pada abad ke-14, pelabuhan di muara Sungai Ciliwung dikenal sebagai Sunda Kelapa, menjadi pelabuhan penting bagi Kerajaan Sunda Pajajaran. Pelabuhan ini ramai dikunjungi pedagang dari berbagai negara, termasuk Portugis yang datang pada awal abad ke-16.
- Kekhawatiran akan pengaruh Portugis membuat Kerajaan Sunda Pajajaran meminta bantuan kepada Kesultanan Demak.
- Pada tanggal 22 Juni 1527, pasukan gabungan Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai Hari Jadi Kota Jakarta.
- Fatahillah kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, yang berarti “kota kemenangan” atau “kota yang makmur dan berjaya”.
Masa Kolonial VOC (Batavia):
- Pada tahun 1619, Jan Pieterszoon Coen dari Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perusahaan Dagang Hindia Timur Belanda menyerbu dan menghancurkan Jayakarta.
- VOC kemudian membangun kota baru di atas reruntuhan Jayakarta dan menamakannya Batavia, sebagai penghormatan kepada leluhur bangsa Belanda.
- Batavia kemudian menjadi pusat kekuasaan VOC di Hindia Timur dan berkembang menjadi kota yang penting dengan tata kota ala Belanda, kanal-kanal, dan bangunan-bangunan Eropa.
- Kehidupan di Batavia diwarnai oleh keberagaman etnis, termasuk Belanda, Jawa, Cina, dan budak-budak dari berbagai wilayah. Kondisi sanitasi yang buruk menyebabkan berbagai wabah penyakit.
Masa Pendudukan Inggris:
- Pada tahun 1811, Inggris di bawah kepemimpinan Lord Minto berhasil merebut Batavia dari Belanda.
- Thomas Stamford Raffles kemudian diangkat menjadi Letnan Gubernur Jenderal dan melakukan beberapa perubahan administratif dan sosial.
- Pada tahun 1816, kekuasaan kembali diserahkan kepada Belanda setelah berakhirnya Perang Napoleon.
Masa Hindia Belanda (Lanjutan):
- Batavia terus menjadi ibu kota Hindia Belanda dan mengalami perkembangan infrastruktur, ekonomi, dan pendidikan.
- Munculnya pergerakan nasional Indonesia juga berpusat di Batavia.
Masa Pendudukan Jepang:
- Pada tahun 1942, Jepang menduduki Batavia dan mengganti namanya menjadi Jakarta (sesuai dengan nama sebelumnya, Jayakarta, namun dengan pelafalan Jepang).
- Masa pendudukan Jepang berlangsung hingga tahun 1945 dan diwarnai oleh kesulitan dan penindasan.
Setelah Kemerdekaan Indonesia:
- Setelah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota Republik Indonesia.
- Nama Jakarta tetap dipertahankan.
- Jakarta mengalami perkembangan pesat sebagai pusat pemerintahan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia.
- Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan berbagai permasalahan urban seperti kemacetan, banjir, dan kesenjangan sosial.
- Jakarta terus berbenah dan berkembang menjadi megapolitan yang dinamis.
Singkatnya, sejarah Jakarta adalah mozaik dari berbagai periode kekuasaan dan budaya, mulai dari kerajaan-kerajaan Hindu, kesultanan Islam, kolonialisme Eropa, pendudukan Jepang, hingga menjadi ibu kota negara Indonesia yang modern. Perubahan nama dari Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, Batavia, dan akhirnya Jakarta mencerminkan transformasi dan dinamika sejarah kota ini.