Sejarah Kota Tegal memiliki jejak panjang yang bermula dari sebuah desa kecil di tepi muara Kali Gung. Berikut adalah rangkuman sejarah Kota Tegal:
Masa Awal dan Asal Usul Nama:
- Awalnya, Tegal merupakan sebuah desa kecil bernama Tetegal yang terletak di tepi muara Kali Gung. Pendirian desa ini diperkirakan sekitar tahun 1580.
- Nama Tegal diyakini berasal dari kata “Tetegal” yang berarti tanah subur yang menghasilkan berbagai tanaman pertanian.
- Versi lain menyebutkan bahwa nama Tegal berasal dari sebutan “Teteguall” yang diberikan oleh seorang pedagang Portugis bernama Tome Pires yang singgah di pelabuhan Tegal pada abad ke-16. “Teteguall” diperkirakan berarti tanah subur.
- Ki Gede Sebayu memiliki peran penting dalam perkembangan awal Tegal. Ia mengatur perairan untuk pertanian dan kemudian diangkat menjadi Jurudemung (demang) oleh Bupati Pemalang. Saat itu, Tegal masih merupakan bagian dari Kabupaten Pemalang. Tanggal pengangkatan Ki Gede Sebayu, 12 April 1580, diperingati sebagai Hari Jadi Kota Tegal.
Masa Kerajaan Mataram dan Kolonialisme:
- Pada masa Kerajaan Mataram, wilayah Tegal menjadi bagian dari kekuasaannya. Kepala daerah diangkat oleh kerajaan. Tegal juga ditunjuk sebagai tempat pengiriman beras untuk persediaan pangan tentara Mataram yang berperang melawan VOC di Batavia.
- Setelah VOC membantu Mataram menumpas pemberontakan Trunojoyo, sekitar tahun 1680, VOC mengangkat dirinya sebagai penguasa di pesisir Jawa, termasuk Tegal.
- VOC membangun benteng dan pos perdagangan di Tegal. Awalnya, orang-orang Eropa tinggal eksklusif di dalam benteng. Namun, kemudian mereka pindah ke rumah-rumah permanen di kota. Orang Jawa tinggal di sebelah timur, orang Cina di selatan (Pacinan, kini Paweden), dan orang Arab mulai berdatangan pada abad ke-18.
- Pada masa kolonial Belanda, Tegal menjadi pusat perdagangan yang penting di jalur pantai utara Jawa. Pemerintah kolonial membangun jalur kereta api yang menghubungkan Tegal dengan daerah penghasil gula seperti Balapulang untuk mendukung distribusi hasil bumi.
Setelah Kemerdekaan Indonesia:
- Setelah kemerdekaan, Tegal menjadi bagian dari Provinsi Jawa Tengah.
- Kota Tegal ditetapkan sebagai ibu kota gewest Tegal, yang meliputi Pemalang, Tegal, dan Brebes, dengan seorang Residen sebagai kepala wilayah. Gedung Residen saat itu kini menjadi Kantor DPRD Kota Tegal.
- Kota Tegal terus berkembang menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, jasa, dan pendidikan di wilayahnya.
- Tegal dikenal dengan julukan “Kota Bahari” karena letaknya di pesisir utara dan aktivitas perikanannya. Selain itu, Tegal juga terkenal sebagai asal mula Warung Tegal (Warteg) yang tersebar di berbagai kota.
Perkembangan Modern:
- Kota Tegal memiliki posisi strategis sebagai penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di utara Jawa.
- Saat ini, Kota Tegal terus mengembangkan potensi di berbagai sektor, termasuk perdagangan, pariwisata, dan industri. Pemerintah kota juga berupaya mengembangkan kawasan timur kota sebagai pusat keramaian baru.
Sejarah Kota Tegal memperlihatkan perkembangan dari sebuah bandar kecil menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan yang penting di pantai utara Jawa Tengah, dengan kekayaan budaya dan potensi ekonomi yang terus berkembang.