Ketika Ishak Masih Bayi (2–3 Tahun) dan Pulang Tersasar ke Alamat yang Salah

IRWANS.com & SEJARAHID menyajikan tafsir kritis baru atas Kejadian 22 dan tradisi kurban dalam Yudaisme maupun Islam.

Kisah pengikatan Ishak (Akedah) di Kejadian 22 adalah salah satu cerita paling dramatis dalam Alkitab. Abraham mengikat anaknya, mengangkat pisau, lalu dihentikan oleh malaikat. Tetapi jika dibaca cermat, teks ini menyimpan detail-detail aneh yang menimbulkan pertanyaan besar.


✅ Alamat yang Salah

Bagaimana jika kisah terkenal tentang Abraham hampir mengorbankan anaknya tidak persis seperti yang kita kira? Dalam Kejadian, Ishak digambarkan masih balita yang baru disapih dari susu ibunya — terlalu kecil untuk memanggul kayu ke atas gunung. Anehnya, teks justru menempatkan Abraham di Beersyeba, wilayah yang terkait dengan Ismael. Apakah para penyunting Alkitab lupa menghapus petunjuk lama, sehingga “anak kurban” semula adalah Ismael, bukan Ishak? Satu kesalahan geografis kecil bisa membuka rahasia yang sangat besar.


Isaac dan Ismael: Detail Teks

Kejadian 21:8“Anak itu bertambah besar dan disapih; pada hari Ishak disapih Abraham mengadakan perjamuan besar.”

  • Disapih artinya anak berhenti menyusu dan mulai makan makanan padat. Di dunia kuno, ini biasanya pada usia 2–3 tahun. Jadi saat itu, Ishak masih balita.

Kejadian 21:14–21 – Hagar dan Ismael diusir, mengembara di padang gurun Beersyeba.

  • Ismael digambarkan tumbuh besar, kuat, dan mahir memanah. Jelas ia sudah remaja, bukan bayi.

Dengan kata lain: Ishak masih terlalu kecil, sedangkan Ismael sudah cukup dewasa untuk membayangkan peran “anak kurban.”

Kejadian 22:6“Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran dan memikulkannya pada Ishak, anaknya.”

  • Balita 2–3 tahun tidak mungkin kuat mengangkat kayu bakar. Adegan ini jauh lebih masuk akal bila yang dimaksud adalah remaja seperti Ismael.
See also  Nama "TO" dalam Akhiran Nama Orang Cina di Indonesia

Kejadian 22:19“Sesudah itu kembalilah Abraham kepada bujang-bujangnya, lalu mereka bersama-sama pergi ke Beersyeba. Dan Abraham tinggal di Beersyeba.”

  • Inilah punchline: setelah peristiwa kurban, Abraham tidak kembali ke Hebron (tempat Sarah dan Ishak tinggal), melainkan ke Beersyeba — wilayah Ismael.

Kejadian 23:2“Lalu matilah Sara di Kiryat-Arba (yaitu Hebron); Abraham datang meratap bagi Sara dan menangisinya.”

  • Teks menekankan Abraham harus datang ke Hebron untuk menguburkan Sara. Itu berarti ia tidak tinggal di sana, melainkan di Beersyeba. Lagi-lagi cocok dengan tradisi Ismael, bukan Ishak.

📊 Siapa yang Lebih Cocok Jadi Anak Kurban?

AspekIshak (Kej. 21–22)Ismael (Kej. 21–22)
Urutan lahirAnak kedua Abraham (dari Sara)Anak sulung Abraham (dari Hagar)
Usia saat ituBalita 2–3 tahun (baru disapih)Sudah remaja, kuat, dan mandiri
Lokasi ibunyaBersama Sara di Hebron (Kej. 23:2)Bersama Hagar di Beersyeba (Kej. 21:14)
Setelah kurbanAbraham malah pergi ke Beersyeba (Kej. 22:19)Sesuai dengan wilayah Ismael di Beersyeba
Kesiapan fisikBalita terlalu kecil untuk memikul kayuRemaja cukup kuat berburu dan mengangkat beban
Peran simbolisAnak perjanjian (garis keturunan Israel)Anak sulung (garis keturunan Arab, kemudian dihubungkan dengan Islam)

📌 Kesimpulan sementara:

  • Ishak: terlalu muda, lokasinya tidak cocok, detail teks tidak konsisten.
  • Ismael: lebih tua, sesuai dengan geografi, dan lebih masuk akal sebagai “anak kurban.”

✍️ Apakah Penulis Lupa Geografi?

Jika Ishak benar yang dikurbankan, Abraham seharusnya kembali ke Hebron, bukan Beersyeba. Maka, kemungkinan besar kisah ini awalnya memang melibatkan Ismael. Para penyunting kemudian mengganti namanya dengan Ishak demi memperkuat identitas Israel, tetapi lupa memperbaiki setting geografisnya.

See also  Sejarah Seks Gang Bang

Dalam kajian Alkitab, sisa-sisa seperti ini disebut “jahitan redaksi” (redaction seam).


🎯 Mengapa Ismael Diganti dengan Ishak?

  • Bagi Israel: Ishak adalah anak perjanjian, nenek moyang Yakub dan kedua belas suku.
  • Bagi tradisi Arab (dalam Islam): Ismael adalah anak sulung dan leluhur bangsa Arab.

Kedua komunitas membutuhkan kisah kurban untuk menguatkan identitas mereka. Itulah sebabnya muncul dua versi: satu dengan Ishak, satu lagi dengan Ismael.


😂 Kesimpulan: Alamat yang Salah

Jika kita gabungkan semua detail:

  • Ishak masih balita, terlalu kecil untuk memikul kayu.
  • Ismael remaja kuat, sudah tinggal di Beersyeba.
  • Abraham pulang bukan ke Hebron, tetapi ke Beersyeba.

Maka, lebih masuk akal jika Ismael adalah anak yang awalnya dikisahkan dalam tradisi kurban. Para penyunting kemudian mengganti nama dengan Ishak, tetapi lupa memperbaiki geografinya.

👉 Itulah mengapa judul artikel ini terasa ironis sekaligus lucu:
“Ketika Ishak Masih Bayi (2–3 Tahun) dan Pulang ke Alamat yang Salah.”

Kadang detail kecil dalam kitab suci — seperti tempat Abraham pulang — membuka pertanyaan besar yang mengguncang tradisi.


Translate from this:

Visited 9 times, 9 visit(s) today