
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah kebutuhan pokok yang telah menjadi industri raksasa di Indonesia. Di tengah polemik sumber air yang dipicu oleh sidak Dedi Mulyadi (KDM) terhadap praktik penggunaan sumur bor, penting untuk melihat lanskap industri ini: siapa saja pemain utamanya dan seberapa besar volume bisnisnya.
Pada tahun 2024, industri AMDK tetap menjadi salah satu sektor makanan dan minuman yang paling menjanjikan, didorong oleh pertumbuhan kelas menengah, meningkatnya kesadaran akan hidrasi, dan dinamika pasar yang kompetitif.
Raja-Raja Air Kemasan di Indonesia
Pasar AMDK di Indonesia didominasi oleh segelintir merek raksasa, dengan persaingan ketat terutama di lini air mineral. Berikut adalah daftar merek air minum kemasan yang paling dominan dan populer di Indonesia:
| Merek AMDK | Perusahaan Induk | Jenis Air Utama | Karakteristik Khas |
| 1. AQUA | Danone Indonesia | Air Mineral | Pelopor, pemimpin pasar (market leader) dengan jaringan distribusi terluas. |
| 2. Le Minerale | Mayora Group | Air Mineral | Penantang utama. Dikenal dengan kemasan bersegell aman dan tagline “Ada Manis-Manisnya” dari kandungan mineral alami. |
| 3. VIT | Danone Indonesia | Air Mineral | Merek sekunder Danone, umumnya diposisikan pada segmen harga yang lebih terjangkau. |
| 4. Cleo Pure Water | PT Sariguna Primatirta Tbk (Tanobel Group) | Air Murni (Pure Water) | Memposisikan diri sebagai air murni melalui proses hiperfiltrasi. Dikenal dengan kemasan botol/galon yang unik (biru muda/transparan). |
| 5. Club | PT Tirta Fresindo Jaya (Mayora Group) | Air Mineral | Merek yang sudah lama eksis, menjadi salah satu pesaing di segmen pasar menengah. |
| 6. Ades | The Coca-Cola Company | Air Mineral | Merek global yang bersaing di pasar Indonesia. |
| 7. Pristine 8.6+ | PT Super Wahana Tehno | Air Ber-pH Tinggi (Alkali) | Fokus pada segmen air fungsional dengan keunggulan pH tinggi (sekitar 8.6). |
| 8. Nestlé Pure Life | Nestlé Group | Air Mineral | Merek global yang menekankan proses pemurnian dan kualitas. |
| Lainnya: | Berbagai Perusahaan | – | Amidis (Air Demineral), Equil (Premium), Crystalline, Eternal Plus, dll. |
Catatan Penting: Air Mineral vs. Air Murni
Persaingan saat ini tidak hanya terjadi antar air mineral, tetapi juga antara Air Mineral (seperti Aqua, Le Minerale) yang mengklaim mengandung mineral alami dari sumber pegunungan, dengan Air Murni (Pure Water) (seperti Cleo, Amidis) yang diproses melalui teknologi penyaringan ketat (reverse osmosis atau hiperfiltrasi) untuk menghilangkan hampir semua zat padat terlarut (TDS), termasuk mineral.
Pangsa Pasar dan Proyeksi Volume Produksi 2024
Industri AMDK di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif, bahkan pada tahun politik 2024. Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (ASPADI) memproyeksikan pertumbuhan industri AMDK nasional dapat di atas 5% pada tahun 2024.
Meskipun data volume produksi keseluruhan yang sangat spesifik untuk tahun 2024 sulit didapatkan secara real-time karena sifatnya yang merupakan data internal perusahaan atau BPS yang dirilis terlambat, berikut adalah gambaran pangsa pasar dan perkiraan volume berdasarkan data terkini:
Pangsa Pasar AMDK (Perkiraan 2023-2024)
Secara umum, pasar AMDK Indonesia masih dikuasai oleh dua pemain utama. Berdasarkan estimasi pangsa pasar (Market Share) volume pada periode 2023-2024, distribusinya adalah sebagai berikut:
| Merek | Pangsa Pasar (Estimasi) | Keterangan |
| AQUA | Sekitar 45% – 50% | Tetap menjadi pemimpin pasar, meskipun pangsanya tergerus persaingan. |
| Le Minerale | Sekitar 19% – 25% | Mencatat pertumbuhan signifikan, menjadi penantang terkuat. |
| Cleo, VIT, Club, Ades & Lainnya | Sekitar 25% – 36% | Dibagi rata oleh pemain sekunder, regional, dan merek private label. |
Volume Produksi Industri (Data Terakhir yang Relevan)
Meskipun data volume 2024 keseluruhan belum final, data volume produksi AMDK nasional pada tahun-tahun sebelumnya menunjukkan pertumbuhan yang masif:
| Tahun | Volume Produksi Nasional (Miliar Liter) |
| 2021 | $\approx 33,64$ |
| 2022 | $\approx 36,10$ |
| 2023 | $\approx 38,73$ |
Dengan proyeksi pertumbuhan di atas 5% pada tahun 2024, total volume produksi AMDK di Indonesia diperkirakan akan menembus angka $\approx 40,67$ miliar liter di akhir tahun 2024.
Perusahaan besar seperti Danone (Aqua & Vit) memiliki 26 pabrik, sementara CLEO secara agresif menambah jumlah pabriknya hingga mencapai 32 lokasi, menunjukkan upaya masif untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi di seluruh nusantara sepanjang tahun 2024.
Polemik KDM di Tengah Geliat Industri
Temuan KDM mengenai sumber air (sumur bor) pada pabrik Aqua, terlepas dari legalitas perizinannya, telah membawa isu transparansi AMDK ke permukaan publik. Hal ini mendorong konsumen untuk lebih kritis terhadap label, sumber air, dan tanggung jawab lingkungan dari produk-produk AMDK, menuntut agar perusahaan raksasa air minum ini tidak hanya berfokus pada volume produksi dan pangsa pasar, tetapi juga pada keberlanjutan sumber daya air yang vital bagi masyarakat.