Indonesia (0) vs Malaysia (3): Rakyat Malaysia Lebih Sejahtera dari pada Rakyat Indonesia? Lho Kok Bisa?

Negara Indonesia dan Negara Malaysia memiliki hubungan sejarah yang sangat erat. Dari segi bahasa, keduanya sama-sama menggunakan bahasa rumpun Melayu yang mirip sehingga komunikasi lintas negara relatif mudah. Banyak orang Melayu dari Sumatera telah merantau ke Semenanjung Malaya sejak abad ke-5 hingga ke-15 Masehi, bahkan ada yang kemudian menetap, berkeluarga, dan melahirkan generasi baru di sana.

Presiden Prabowo Pernah bersekolah di Malaysia

Sejak kecil, Prabowo menuntut ilmu secara nomad apabila mengikuti tugas ibu bapanya dari satu tempat ke satu tempat. Disebabkan itu, Prabowo sering berganti-ganti sekolah bermula dari sekolah rendah di Hong Kong, Malaysia (Victoria Institution), Switzerland (Zurich International School) sehingga menamatkan pengajian di peringkat menengah atas di American School di London.

Namun, meskipun memiliki akar sejarah yang sama, hubungan Indonesia dan Malaysia kerap diwarnai sentimen. Tidak jarang orang Indonesia merasa kesal ketika muncul berita bahwa Malaysia “mengakui” batik atau kuliner khas Indonesia sebagai budaya mereka. Di sisi lain, ada fakta yang jarang disadari: masyarakat Malaysia dalam banyak hal justru menikmati standar hidup yang lebih baik.

Beberapa indikator menunjukkan Malaysia unggul dalam aspek kesejahteraan. Mari kita lihat tiga contoh konkret: gaji guru, keuntungan BUMN migas, dan kekuatan paspor.

1. Gaji Guru: Malaysia Lebih Tinggi

Guru di Indonesia masih menghadapi masalah serius dalam hal kesejahteraan. Walaupun status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) menjamin gaji tetap, kenyataannya masih banyak guru honorer yang digaji sangat rendah, bahkan ada yang kurang dari Rp1 juta per bulan. Kondisi ini menimbulkan ketimpangan dan memengaruhi kualitas pendidikan.

Sebaliknya, di Malaysia, profesi guru dihargai lebih tinggi. Seorang guru baru di sekolah negeri bisa mendapatkan gaji awal sekitar RM 2.000–2.500 (setara Rp6,5 juta–Rp8 juta) per bulan. Jumlah ini jauh di atas rata-rata upah minimum. Dengan gaji seperti itu, guru di Malaysia dapat hidup layak dan fokus pada profesinya.

See also  Sejarah Gitar adalah Kisah Evolusi yang Panjang

(Lihat detail: Gaji Guru di Malaysia vs Indonesia)

2. Petronas vs Pertamina: Profit 3 Kali Lebih Besar

Malaysia memiliki perusahaan migas raksasa, Petronas, yang menjadi kebanggaan nasional. Pada 2024, Petronas mencatatkan keuntungan mencapai Rp182 triliun, tiga kali lipat lebih besar dibanding Pertamina di Indonesia yang hanya meraih sekitar Rp49 triliun.

Perbedaan ini menunjukkan bagaimana pengelolaan perusahaan negara Malaysia lebih efisien dan mampu berkontribusi besar bagi kas negara. Tidak heran, Petronas juga menjadi salah satu BUMN paling disegani di Asia.

Perbedaan profit ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan negara. Malaysia bisa mendapatkan dividen besar dari Petronas untuk membiayai pembangunan, sedangkan Indonesia sering kali masih bergantung pada utang untuk menutup defisit.

(Lihat detail: Perbandingan Petronas vs Pertamina)

3. Paspor Malaysia Lebih Kuat

Mobilitas global adalah salah satu indikator kekuatan diplomasi sebuah negara. Dalam hal ini, paspor Malaysia jauh lebih unggul dibanding Indonesia.

Menurut data terbaru, pemegang paspor Malaysia dapat masuk ke lebih dari 180 negara tanpa visa atau hanya dengan visa on arrival (VoA). Sementara pemegang paspor Indonesia hanya memiliki akses bebas visa ke sekitar 80–90 negara.

Kekuatan paspor dipengaruhi oleh banyak faktor: stabilitas politik, tingkat kepercayaan internasional, hubungan diplomatik, hingga reputasi ekonomi. Malaysia, meski negara kecil, berhasil menjaga stabilitas tersebut dan membangun citra positif di dunia internasional.

Sebaliknya, Indonesia dengan populasi besar dan masalah birokrasi masih dipandang lebih berisiko, sehingga akses bebas visa lebih terbatas.

(Lihat detail: Paspor Singapura & Malaysia Jadi Terkuat)

Tabel Perbandingan Indonesia vs Malaysia

AspekIndonesia (2024)Malaysia (2024)Siapa Lebih Unggul
Gaji GuruRelatif lebih rendah, masih banyak guru honorer dengan gaji minimLebih tinggi, profesi guru sejahteraMalaysia
BUMN MigasPertamina: profit Rp49TPetronas: profit Rp182TMalaysia
Kekuatan PasporAkses ± 80–90 negara bebas visa/VoAAkses >180 negara bebas visa/VoAMalaysia

Mengapa Malaysia Bisa Lebih Unggul?

Beberapa faktor utama yang menjelaskan keunggulan Malaysia:

  1. Jumlah Penduduk Lebih Kecil
    Dengan populasi hanya sekitar 34 juta jiwa, Malaysia lebih mudah mengelola sumber daya dan menyalurkan manfaat pembangunan. Indonesia dengan 280 juta jiwa menghadapi tantangan jauh lebih besar.
  2. BUMN yang Lebih Efisien
    Petronas berdiri dengan manajemen profesional sejak awal, sementara Pertamina sering terjebak dalam intervensi politik dan kebijakan subsidi.
  3. Diplomasi yang Konsisten
    Malaysia menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar dan kawasan, sehingga lebih dipercaya dalam urusan perjalanan internasional.
  4. Investasi Pendidikan
    Guru yang sejahtera adalah pondasi pendidikan berkualitas. Malaysia memahami hal ini lebih cepat dibanding Indonesia.
See also  Asal Usul Nama Pulau Borneo (termasuk di dalamnya Kalimantan)

Penutup

Walau sering ada sentimen kultural dan persaingan identitas, tidak bisa dipungkiri bahwa Malaysia memiliki keunggulan dalam beberapa sektor penting yang berpengaruh langsung pada kesejahteraan rakyatnya.

Bukan berarti Indonesia kalah segalanya, karena Indonesia memiliki potensi sumber daya yang jauh lebih besar dan budaya yang sangat kaya. Namun, dari perbandingan gaji guru, profit BUMN, dan kekuatan paspor, jelas Malaysia masih selangkah lebih maju.

Daripada saling merendahkan, mungkin inilah saatnya Indonesia belajar dari tetangganya agar bisa meningkatkan kualitas hidup rakyatnya.

Visited 16 times, 1 visit(s) today