Nama Asli Yesus dan Yohanes Sang Pembaptis
Nama Yahudi untuk Yesus adalah Yeshua (ישוע). Nama Yeshua merupakan bentuk singkat dan umum dalam bahasa Aram/Ibrani Akhir dari nama Ibrani Alkitabiah yang lebih panjang, yaitu Yehoshua (יהושוע). Dalam bahasa Inggris, nama ini diterjemahkan sebagai Joshua.
Dengan kata lain, “Jesus” (Yesus) adalah transliterasi bahasa Inggris dari nama Yunani Iēsous (Ἰησοῦς), yang pada gilirannya merupakan transliterasi dari nama Ibrani/Aram Yeshua. Karena itu, secara linguistik, nama Yesus sama dengan nama Joshua, yang berarti “Tuhan adalah keselamatan” atau “YHWH menyelamatkan.”
Sementara itu, nama Yahudi untuk “John” adalah Yochanan (atau Yohanan), ditulis dalam bahasa Ibrani sebagai יוחנן atau bentuk panjangnya יהוחנן (Yəhôḥānān). Nama ini berarti “YHWH itu pengasih” atau “Allah telah berkenan.”
Ketika merujuk kepadanya sebagai “John the Baptist” (Yohanes Pembaptis), gelar lengkap dalam bahasa Ibrani biasanya adalah Yochanan ha-Tevilah (יוחנן המטביל / יוחנן הטובל), yang berarti “Yochanan sang Pencelup/Pembaptis.”
Dalam bahasa Aram, namanya umumnya tetap disebut Yochanan. Namun, dalam tradisi Kristen berbahasa Suryani (dialek Aram), gelarnya adalah Yōḥanān Maʿmḏānā (ܝܘܚܢܢ ܡܥܡܕܢܐ), yang juga berarti “Yohanan sang Pembaptis/Pencelup.”
Pemendekan nama-nama seperti Yehoshua menjadi Yeshua dan Yəhôḥānān menjadi Yoḥānān adalah fenomena linguistik yang sangat umum, terutama dalam sejarah bahasa Ibrani.
Alasan utama untuk pemendekan ini adalah:
1. Kontraksi Linguistik Elemen Teoforik
Kedua nama asli ini mengandung “elemen teoforik”—bagian dari nama yang merujuk kepada Tuhan.
- Yəhô- (יהו) adalah bagian awal, bentuk pendek dari Tetragrammaton (YHWH, nama Tuhan).
- Yo- (יו) adalah bentuk yang lebih pendek, atau terkontraksi, dari elemen yang sama.
Seiring berjalannya waktu, sudah umum bagi awalan Yeho- ini direduksi menjadi hanya Yo-. Hal ini membuat nama lebih cepat dan mudah diucapkan dalam percakapan sehari-hari.
| Komponen Nama | Bentuk Penuh | Bentuk Kontraksi |
| Nama Tuhan | Yəhô- (יהו) | Yo- (יו) |
| Yehoshua | Yəhôshua (YHWH adalah keselamatan) | Yoshua $\rightarrow$ Yeshua |
| Yəhôḥānān | Yəhôḥānān (YHWH adalah rahmat) | Yoḥānān |
2. Evolusi Fonetik Umum (Kemudahan Pengucapan)
Bahasa secara alami berevolusi menuju bentuk yang lebih sederhana dan lebih efisien.
- Yehoshua terdiri dari empat suku kata dan melibatkan pola tekanan yang khas.
- Yeshua hanya terdiri dari tiga suku kata dan terasa lebih lancar diucapkan dengan cepat.
Ini adalah kecenderungan universal dalam bahasa lisan. Pikirkan saja kontraksi dalam bahasa Indonesia seperti “tapi” dari “tetapi” atau “enggak” dari “tidak”.
3. Pengaruh Bahasa Aram dan Bahasa Ibrani Akhir
Bentuk yang lebih pendek, Yeshua, menjadi sangat umum selama dan setelah Pembuangan Babel dan Periode Bait Kedua, yaitu pada masa Yesus hidup.
- Yeshua terkadang dianggap sebagai varian bahasa Aram (bahasa sehari-hari pada masa itu) atau Ibrani Akhir dari bentuk klasik Yehoshua.
Kehadiran bentuk-bentuk yang lebih pendek dalam kitab-kitab selanjutnya dari Alkitab Ibrani (seperti Ezra dan Nehemia) menunjukkan bahwa perubahan linguistik ini sudah berlangsung berabad-abad sebelum zaman Yesus. Oleh karena itu, seseorang yang bernama Yehoshua dalam teks klasik mungkin hanya dipanggil Yeshua dalam percakapan sehari-hari.
Nama dalam Bahasa Arab (Al-Quran)
1. Yesus → ‘Īsā (عيسى) dalam bahasa Arab
- Nama asli Yesus dalam bahasa Ibrani/Aram: Yeshua (ישוע).
- Dari bahasa Yunani: Iēsous (Ἰησοῦς) → masuk ke Latin: Iesus → kemudian ke berbagai bahasa Eropa (Jesus, Jesús, Jésus, dst).
- Dalam Al-Qur’an dan tradisi Arab-Islam, Yesus disebut ‘Īsā (عيسى).
Kenapa bukan Yāsū‘ (يسوع) seperti dalam bahasa Arab Kristen modern?
- Yasū‘ (يسوع) memang digunakan oleh orang Kristen Arab (misalnya di Injil bahasa Arab) sebagai transliterasi dari Yeshua/Iēsous.
- ‘Īsā (عيسى) adalah bentuk khusus yang dipakai dalam Al-Qur’an. Ada beberapa teori akademik tentang asal-usulnya:
- Metatesis (pembalikan bunyi) dari Yeshua/Yasū‘ → menjadi ‘Īsā.
- Pengaruh dialek Semit lokal atau penyesuaian fonetik Arab.
- Ada juga yang mengaitkan dengan tradisi Syria-Aram tertentu (Yeshuʿ/Īshuʿ).
Jadi, ‘Īsā bukan nama “salah,” tapi bentuk Arab Qur’ani untuk Yesus. Sedangkan Yasū‘ adalah bentuk Arab Injili (dipakai Kristen).
2. Yohanes Pembaptis → Yaḥyā (يحيى) dalam bahasa Arab
- Nama asli Yohanes: Yochanan (יוֹחָנָן / יוחנן) = “YHWH itu pengasih.”
- Dalam Yunani: Iōánnēs (Ἰωάννης) → Latin: Ioannes → Inggris: John → Indonesia: Yohanes.
- Dalam Al-Qur’an: Yaḥyā (يحيى).
Kenapa berbeda jauh?
- Ulama klasik menyebut: Yaḥyā adalah nama baru yang langsung diberikan Allah kepada putra Zakaria (lihat Qur’an, Maryam 19:7).
- Dalam Injil, namanya tetap Yochanan.
- Dalam Kristen Arab modern, Yohanes biasanya tetap ditulis Yuḥannā (يوحنا).
Kesimpulan Singkat
- Yesus = Yeshua (Ibrani) → Iēsous (Yunani) → Yesus (Indonesia)
- Arab Kristen: Yasū‘ (يسوع)
- Al-Qur’an/Islam: ‘Īsā (عيسى)
- Yohanes Pembaptis = Yochanan (Ibrani) → Ioannes (Latin) → John/Yohanes
- Arab Kristen: Yuḥannā (يوحنا)
- Al-Qur’an/Islam: Yaḥyā (يحيى)
Perbandingan Nama Yesus / Yohanes dalam Beberapa Bahasa
Perbandingan Nama Yesus
| Bahasa/Tradisi | Bentuk Nama | Keterangan |
|---|---|---|
| Ibrani (Alkitab) | Yehoshua (יהושוע) → singkatan Yeshua (ישוע) | “YHWH menyelamatkan / Tuhan adalah keselamatan.” |
| Aram (zaman Yesus) | Yeshua / Ishoʿ | Bentuk sehari-hari di Palestina abad 1 M. |
| Yunani | Iēsous (Ἰησοῦς) | Dipakai dalam Perjanjian Baru Yunani. |
| Latin | Iesus | Dari Vulgata (Alkitab Latin). |
| Arab Kristen | Yasū‘ (يسوع) | Bentuk umum dalam Injil berbahasa Arab. |
| Al-Qur’an (Islam) | ‘Īsā (عيسى) | Bentuk Qur’ani, khusus dalam tradisi Islam. |
| Inggris | Jesus | Dari Latin/Greek. |
| Indonesia | Yesus | Translasi dari Latin/Inggris. |
Perbandingan Nama Yohanes Pembaptis
| Bahasa/Tradisi | Bentuk Nama | Keterangan |
|---|---|---|
| Ibrani (Alkitab) | Yochanan (יוֹחָנָן / יוחנן) | “YHWH berkenan / pengasih.” |
| Aram (zaman Yesus) | Yochanan | Nama yang dipakai di Palestina abad 1 M. |
| Yunani | Iōánnēs (Ἰωάννης) | Bentuk dalam Perjanjian Baru Yunani. |
| Latin | Ioannes | Vulgata Latin. |
| Arab Kristen | Yuḥannā (يوحنا) | Nama Yohanes dalam Injil Arab. |
| Al-Qur’an (Islam) | Yaḥyā (يحيى) | Nama khusus diberikan oleh Allah (Maryam 19:7). |
| Inggris | John | Bentuk modern dari Ioannes. |
| Indonesia | Yohanes | Translasi dari Latin/Inggris. |
Terjadinya Pemendekan Nama Yeshua dan Yohanan
Pemendekan nama-nama seperti Yehoshua menjadi Yeshua dan Yəhôḥānān menjadi Yoḥānān adalah fenomena linguistik yang sangat umum, terutama dalam sejarah bahasa Ibrani.
Alasan utama untuk pemendekan ini adalah:
1. Kontraksi Linguistik Elemen Teoforik
Kedua nama asli ini mengandung “elemen teoforik”—bagian dari nama yang merujuk kepada Tuhan.
- Yəhô- (יהו) adalah bagian awal, bentuk pendek dari Tetragrammaton (YHWH, nama Tuhan).
- Yo- (יו) adalah bentuk yang lebih pendek, atau terkontraksi, dari elemen yang sama.
Seiring berjalannya waktu, sudah umum bagi awalan Yeho- ini direduksi menjadi hanya Yo-. Hal ini membuat nama lebih cepat dan mudah diucapkan dalam percakapan sehari-hari.
| Komponen Nama | Bentuk Penuh | Bentuk Kontraksi |
| Nama Tuhan | Yəhô- (יהו) | Yo- (יו) |
| Yehoshua | Yəhôshua (YHWH adalah keselamatan) | Yoshua $\rightarrow$ Yeshua |
| Yəhôḥānān | Yəhôḥānān (YHWH adalah rahmat) | Yoḥānān |
2. Evolusi Fonetik Umum (Kemudahan Pengucapan)
Bahasa secara alami berevolusi menuju bentuk yang lebih sederhana dan lebih efisien.
- Yehoshua terdiri dari empat suku kata dan melibatkan pola tekanan yang khas.
- Yeshua hanya terdiri dari tiga suku kata dan terasa lebih lancar diucapkan dengan cepat.
Ini adalah kecenderungan universal dalam bahasa lisan. Pikirkan saja kontraksi dalam bahasa Indonesia seperti “tapi” dari “tetapi” atau “enggak” dari “tidak”.
3. Pengaruh Bahasa Aram dan Bahasa Ibrani Akhir
Bentuk yang lebih pendek, Yeshua, menjadi sangat umum selama dan setelah Pembuangan Babel dan Periode Bait Kedua, yaitu pada masa Yesus hidup.
- Yeshua terkadang dianggap sebagai varian bahasa Aram (bahasa sehari-hari pada masa itu) atau Ibrani Akhir dari bentuk klasik Yehoshua.
Kehadiran bentuk-bentuk yang lebih pendek dalam kitab-kitab selanjutnya dari Alkitab Ibrani (seperti Ezra dan Nehemia) menunjukkan bahwa perubahan linguistik ini sudah berlangsung berabad-abad sebelum zaman Yesus. Oleh karena itu, seseorang yang bernama Yehoshua dalam teks klasik mungkin hanya dipanggil Yeshua dalam percakapan sehari-hari.