Memang Benar! Nusantara adalah Asal Usul Manusia, tapi Bukan Manusia Modern (homo sapiens)

SEJARAHID Baru-baru ini Menteri Fadli Zon mengemukakan gagasan besar bahwa manusia modern bukan berasal dari Afrika, melainkan dari Nusantara. Menurutnya, teori Out of Africa yang selama ini mapan perlu ditantang dengan konsep baru yang ia sebut Out of Nusantara, yakni bahwa manusia pertama kali muncul di kepulauan Indonesia sebelum menyebar ke belahan dunia lain. Fadli merujuk pada koleksi fosil Eugene Dubois, temuan pithecanthropus di berbagai wilayah Nusantara, serta jejak budaya seperti lukisan gua dan simbol perahu sebagai bukti awal peradaban dan teknologi navigasi masyarakat prasejarah Indonesia. Narasi ini, katanya, menunjukkan Indonesia sebagai peradaban tertua di dunia.

Perdebatan mengenai dari mana sebenarnya manusia berasal selalu menjadi bahan diskusi panjang dalam ilmu paleoantropologi. Selama puluhan tahun, teori Out of Africa mendominasi: manusia modern (Homo sapiens) diyakini muncul pertama kali di Afrika sekitar 300 ribu tahun lalu, lalu bermigrasi ke seluruh dunia. Namun, di sisi lain, temuan-temuan fosil di Nusantara—khususnya di Pulau Jawa—menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki peran besar dalam sejarah panjang evolusi manusia, meskipun bukan sebagai asal manusia modern.


🦴 Fakta tentang Homo erectus di Jawa

Indonesia, terutama Pulau Jawa, adalah salah satu pusat penemuan fosil manusia purba terpenting di dunia. Ada beberapa hal yang patut dicatat:

  1. Ditemukan sejak abad ke-19
    Pada 1891, Eugène Dubois menemukan fosil “Java Man” atau Pithecanthropus erectus di Trinil, Ngawi. Penemuan ini menjadi tonggak besar karena memberikan bukti nyata yang mendukung teori evolusi Darwin. Dubois sendiri berani menyebut temuannya sebagai “missing link” antara kera dan manusia.
  2. Usia sangat tua
    Situs Sangiran, yang kini termasuk kawasan Warisan Dunia UNESCO, menyimpan fosil Homo erectus berusia sekitar 1,5 – 1,8 juta tahun. Angka ini menempatkan Sangiran sebagai salah satu situs tertua di luar Afrika. Fosil dari Mojokerto, Ngandong, hingga Trinil memperkaya catatan panjang Homo erectus di Nusantara.
  3. Sebaran yang luas
    Hingga kini, lebih dari 100 individu Homo erectus telah ditemukan di Jawa. Jumlah ini menjadikan Sangiran sebagai salah satu situs terkaya di dunia dalam hal fosil manusia purba. Artinya, Homo erectus tidak hanya “singgah” di Jawa, tetapi pernah berkembang dalam jumlah besar di kawasan ini.
See also  Gaya Hidup Seksual Extrim Para Raja Zaman Kuno

🌍 Homo erectus dan Posisinya dalam Evolusi

Meski demikian, perlu diluruskan: Homo erectus bukanlah Homo sapiens atau manusia modern. Homo erectus hidup jauh lebih tua, dan dianggap sebagai nenek moyang yang lebih primitif. Menurut banyak penelitian, Homo erectus pertama kali muncul di Afrika sekitar 2 juta tahun lalu, lalu bermigrasi ke Asia dan Eropa.

Migrasi inilah yang kemudian menjelaskan mengapa fosil Homo erectus bisa ditemukan di Jawa. Artinya, Jawa adalah salah satu daerah terjauh di Asia yang berhasil dihuni Homo erectus, bahkan dalam jumlah yang besar dan dalam kurun waktu yang sangat panjang.

Dengan kata lain, meskipun Afrika tetap menjadi titik awal, Nusantara adalah panggung penting tempat Homo erectus berkembang dan meninggalkan jejak yang kaya bagi ilmu pengetahuan modern.

📊 Timeline Fosil Manusia Purba Dunia dan Nusantara (A → Z Usia)

UrutanFosil / SpesiesLokasiPerkiraan Usia (tahun lalu)
AHomo erectus (Sangiran)Jawa Tengah±1,5 – 1,8 juta
BHomo erectus (Mojokerto)Jawa Timur±1,49 juta
CHomo erectus (Trinil)Ngawi, Jawa Timur±1,0 – 1,2 juta
DHomo sapiens (Jebel Irhoud)Maroko±300.000
EHomo sapiens (Omo Kibish)Etiopia±195.000
FHomo erectus (Ngandong)Jawa Tengah±140.000 – 110.000
GHomo wajakensisTulungagung, Jawa Timur±37.000 – 28.000

🔎 Penjelasan

  • A–C: Fosil Homo erectus di Jawa (Sangiran, Mojokerto, Trinil) adalah yang paling tua, mencapai 1,8 juta tahun lalu, lebih tua dari Homo sapiens di Afrika.
  • D–E: Fosil Homo sapiens tertua ada di Afrika (Maroko ±300 ribu tahun, Etiopia ±195 ribu tahun).
  • F: Homo erectus Ngandong jauh lebih muda dibanding kerabatnya di Sangiran/Mojokerto, menunjukkan keberlanjutan Homo erectus sampai 110 ribu tahun lalu.
  • G: Homo wajakensis adalah fosil paling muda di Jawa (±37–28 ribu tahun), mendekati era Homo sapiens modern.
See also  Firaun adalah Sosok Pahlawan Nasional dalam Sejarah Kerajaan Mesir, Namun dianggap "Penjahat" dalam Kitab Suci

👉 Dari timeline ini terlihat bahwa Nusantara (khususnya Jawa) menyimpan catatan evolusi manusia purba dalam rentang waktu sangat panjang — dari 1,8 juta tahun lalu (Homo erectus Sangiran) hingga puluhan ribu tahun lalu (Homo wajakensis).


⚖️ Apa Maknanya bagi Sejarah Manusia?

Fakta bahwa Homo erectus di Jawa berusia jutaan tahun membuatnya lebih tua daripada Homo sapiens tertua di Afrika (sekitar 300 ribu tahun). Namun, ini tidak berarti Nusantara adalah asal Homo sapiens. Homo erectus adalah cabang yang berbeda, meskipun memiliki hubungan jauh dengan manusia modern.

Yang bisa disimpulkan adalah:

  • Benar, Nusantara adalah rumah bagi salah satu populasi Homo erectus tertua dan terkaya di dunia.
  • Namun, Nusantara bukanlah tempat lahir Homo sapiens, sehingga klaim “manusia pertama” dari Jawa harus dipahami dengan hati-hati.
  • Tetapi, temuan di Jawa sangat penting karena menunjukkan betapa luasnya migrasi Homo erectus, sekaligus memperlihatkan bahwa Nusantara punya peran sentral dalam peta evolusi manusia purba.

👉 Nusantara sebagai Cabang Utama, Bukan Titik Awal

Jika Afrika disebut sebagai “rahim” tempat lahir manusia modern, maka Nusantara bisa disebut “cabang utama” dalam pohon besar evolusi manusia. Homo erectus di Jawa bukanlah Homo sapiens, tetapi keberadaannya yang panjang dan meluas memberikan gambaran bahwa peradaban manusia purba tidak mungkin dipahami tanpa memasukkan Nusantara ke dalam narasi global.

Dengan demikian, Nusantara adalah asal-usul penting bagi manusia purba, meski bukan asal manusia modern. Klaim ini bukan merendahkan peran Jawa, justru menegaskan bahwa kepulauan ini memiliki posisi istimewa dalam sejarah manusia: sebuah panggung evolusi besar yang menyimpan jutaan tahun jejak kehidupan, menghubungkan masa lalu purba dengan kita yang hidup hari ini.

Visited 11 times, 1 visit(s) today