Seksualitas Jaman Kuno Aztec, Inca & Maya sebelum Era Columbus Eropa

Bangsa Aztec

  • Poligami untuk Bangsawan: Para bangsawan Aztec, terutama kaisar, sering mempraktikkan poligami. Memiliki banyak istri dan selir adalah simbol kekuasaan, kekayaan, dan status sosial. Namun, poligami tidak lazim di kalangan rakyat jelata, dan beberapa sumber bahkan menyatakan bahwa praktik tersebut dilarang untuk masyarakat umum.
  • Perzinaan Dianggap Serius: Meskipun ada praktik poligami di kalangan elite, perzinaan, terutama yang dilakukan oleh wanita, dianggap sebagai kejahatan serius. Hukuman untuk perzinaan bisa sangat berat, bahkan sampai pada hukuman mati.
  • Pemujaan Dewi Seks: Bangsa Aztec memiliki dewi yang secara langsung terkait dengan seksualitas, yaitu Tlazolteotl. Ia adalah dewi nafsu, hawa nafsu, dan perilaku seksual. Pemujaan terhadap dewi ini menunjukkan bahwa seksualitas memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual dan budaya mereka, meskipun diatur oleh norma sosial yang ketat.

Bangsa Inca

  • Pernikahan yang Diatur: Bagi masyarakat Inca, pernikahan seringkali diatur oleh otoritas setempat, dan kesetiaan dalam pernikahan sangat ditekankan. Laki-laki dan perempuan yang sudah dewasa namun belum memiliki pasangan akan dijodohkan dan dikawinkan dalam upacara publik.
  • Gaya Hidup Penguasa: Sama seperti peradaban lainnya, para penguasa Inca memiliki banyak istri dan selir. Perilaku ini, meskipun mungkin terlihat “bebas” menurut standar modern, lebih berfungsi sebagai alat politik untuk memperluas aliansi dan menunjukkan dominasi.

Bangsa Maya

  • Perkawinan sebagai Urusan Politik: Seperti Inca, pernikahan di kalangan elit Maya adalah hal yang sangat dipolitisasi. Mereka sering kali menjodohkan anak-anak dari keluarga bangsawan lain untuk memperkuat kekuasaan dan aliansi.
  • Norma yang Ketat: Meskipun informasi tentang praktik seksual Maya kuno terbatas, para sejarawan meyakini bahwa mereka memiliki norma sosial yang ketat. Kencan bebas seperti yang kita kenal sekarang tidak umum. Gadis-gadis dari kelas atas diawasi ketat untuk menjaga keperawanan mereka sebelum menikah. Perilaku seksual di luar pernikahan dianggap memalukan bagi keluarga.
See also  Rekor Pantat Besar Bokong Gede Alami Sedunia

Secara umum, meski para penguasa peradaban ini seringkali memiliki banyak istri dan selir, praktik tersebut tidak bisa disamakan dengan “seks bebas” seperti yang dipahami di dunia modern. Perilaku tersebut lebih merupakan bagian dari struktur sosial, politik, dan ritual keagamaan yang rumit.

Visited 1 times, 1 visit(s) today