
SEJARAHID Ada beberapa faktor umum yang sering dikaitkan dengan waria yang terlibat dalam prostitusi. Diskriminasi dan stigma sosial sering menjadi akar masalahnya. Masyarakat yang belum sepenuhnya menerima keberagaman gender membuat banyak waria kesulitan mendapatkan pekerjaan formal. Hal ini menyebabkan mereka tidak memiliki pilihan ekonomi lain.
Tekanan ekonomi juga menjadi faktor utama. Banyak waria yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu dan tidak didukung oleh keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar, seperti makanan, tempat tinggal, dan pakaian, mereka terpaksa mencari penghasilan melalui cara-cara yang rentan, seperti prostitusi.
Selain itu, minimnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan juga berkontribusi. Banyak waria yang mengalami perundungan dan diskriminasi di sekolah, sehingga mereka putus sekolah. Tanpa ijazah atau keterampilan yang memadai, mereka tidak bisa bersaing di dunia kerja.
Faktor-faktor ini saling berkaitan dan menciptakan lingkaran setan. Diskriminasi menyebabkan kesulitan ekonomi, yang kemudian memaksa mereka untuk mencari penghasilan melalui prostitusi, dan hal ini memperkuat stigma negatif yang sudah ada.
Informasi tambahan terkait alasan mengapa beberapa waria terjebak dalam dunia prostitusi:
- Diskriminasi dan stigma: Masyarakat sering kali tidak menerima waria, sehingga mereka sulit mendapatkan pekerjaan formal. Hal ini membuat mereka terpaksa mencari penghasilan melalui cara lain, termasuk prostitusi.
- Pendidikan rendah: Banyak waria yang putus sekolah karena diejek dan didiskriminasi, sehingga mereka tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk bersaing di pasar kerja.
- Tekanan ekonomi: Kebutuhan hidup yang tinggi dan sulitnya mendapatkan pekerjaan membuat waria terpaksa beralih ke prostitusi untuk bertahan hidup.
- Kurangnya dukungan keluarga: Banyak waria yang ditolak oleh keluarganya, sehingga mereka tidak memiliki tempat untuk pulang dan harus berjuang sendiri.
- Keinginan untuk hidup mandiri: Sebagian waria memilih jalan ini agar dapat hidup mandiri tanpa harus bergantung pada orang lain, meskipun risikonya besar.
- Peluang pekerjaan yang terbatas: Minimnya lapangan pekerjaan yang terbuka bagi waria memaksa mereka untuk mencari alternatif penghasilan, dan prostitusi menjadi salah satu pilihan yang “tersedia”.