Mungkinkah Manusia Liliput (10 cm) Eksis dengan Asumsi Evolusi dan didukung dengan Lingkungan yang Keras (harsh condition)

SEJARAHID Pertanyaan Anda tentang kemungkinan adanya “liliput manusia mini 10 cm” dari sudut pandang evolusi adalah sangat menarik, tetapi secara ilmiah dan biologis, hal itu sangat tidak mungkin terjadi pada spesies kita, bahkan jika evolusi terus berjalan.

Berikut adalah penjelasan mengapa evolusi mungkin mengizinkan manusia menjadi lebih pendek, tetapi ada batasan fisik dan biologis yang kuat yang membuat ukuran 10 cm mustahil:

1. Batasan Fisik dan Fungsional (Batasan Evolusioner)

Ukuran 10 cm berada jauh di bawah batas minimum fungsional yang dibutuhkan oleh organisme kompleks seperti manusia.

  • Rasio Luas Permukaan Terhadap Volume (Surface-to-Volume Ratio): Manusia menghasilkan panas di dalam volume tubuhnya dan melepaskannya melalui permukaan kulit. Jika ukuran tubuh menyusut hingga 10 cm, rasio luas permukaan terhadap volume akan sangat tinggi. Ini berarti tubuh mini akan kehilangan panas dengan sangat cepat sehingga hampir tidak mungkin untuk mempertahankan suhu tubuh internal yang stabil (homeostasis), terutama di lingkungan yang dingin. Organisme sekecil itu harus memiliki metabolisme yang luar biasa cepat dan akan memerlukan asupan makanan yang konstan hanya untuk tetap hidup.
  • Organ Vital: Organ-organ vital (otak, jantung, paru-paru, ginjal) manusia memiliki ukuran minimum agar dapat berfungsi efektif. Mengecilkan organ-organ ini hingga skala 10 cm, sambil tetap mempertahankan kompleksitas dan fungsinya, akan membutuhkan perubahan radikal pada biologi dan fisiologi yang melampaui kemampuan evolusi bertahap.
  • Kelahiran: Proses kelahiran manusia sudah dibatasi oleh ukuran panggul ibu dan ukuran kepala bayi (paradoks obstetrik). Jika ukuran dewasa adalah 10 cm, ukuran bayi harus jauh lebih kecil, menghadapi tantangan fisik yang ekstrem untuk bertahan hidup di luar rahim.

2. Apa Batas Terpendek Manusia yang Pernah Tercatat?

Bahkan dalam kondisi medis ekstrem yang menyebabkan dwarfisme, manusia tidak pernah mendekati 10 cm.

  • Rekor Dunia: Manusia terpendek yang pernah tercatat dan diverifikasi adalah Chandra Bahadur Dangi dari Nepal, dengan tinggi 54,6 cm (sekitar 21,5 inci). Ini 5,5 kali lebih besar dari 10 cm yang Anda bayangkan. Orang-orang dengan kondisi ekstrem seperti ini sering kali mengalami masalah kesehatan yang parah dan rentang hidup yang terbatas.
See also  Berapa Kekayaan Anies Baswedan

3. Evolusi Manusia Kerdil yang Pernah Ada

Evolusi memang menunjukkan bahwa manusia dapat berevolusi menjadi lebih kecil, terutama dalam kondisi lingkungan yang unik.

  • Dwarfisme Insular: Fenomena “dwarfisme insular” (kekerdilan pulau) adalah tempat di mana spesies mamalia besar yang terperangkap di pulau dengan sumber daya terbatas berevolusi menjadi lebih kecil (misalnya, mamut kerdil).
  • Homo floresiensis (The Hobbit): Bukti nyata dari penyusutan ukuran pada genus Homo adalah Homo floresiensis, yang hidup di Pulau Flores, Indonesia. Spesies ini memiliki tinggi rata-rata sekitar 106 cm (sedikit di atas satu meter), sebuah penyusutan ekstrem dari spesies Homo lainnya, tetapi masih 10 kali lebih besar dari 10 cm.

Meskipun evolusi dapat menekan ukuran tubuh ke bawah karena kurangnya sumber daya (membutuhkan lebih sedikit energi) atau lingkungan yang dingin (untuk menyimpan panas), penyusutan dari 106 cm (tinggi H. floresiensis) ke 10 cm akan melanggar prinsip-prinsip fundamental fisika dan biologi yang menopang kehidupan mamalia kompleks.

Kesimpulan:

Evolusi mengizinkan manusia untuk menjadi lebih pendek (seperti Homo floresiensis yang 106 cm) jika ada tekanan seleksi yang sangat kuat, seperti keterbatasan sumber daya di pulau. Namun, mencapai ukuran “liliput 10 cm” akan melampaui batasan biokimia dan fisik yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi otak, jantung, dan sistem metabolisme yang kompleks, menjadikannya skenario yang hampir mustahil bagi mamalia berdarah panas seperti manusia.

Visited 7 times, 1 visit(s) today