Killing Me Softly: Apakah Google Secara Halus “Membunuh” Putra Kandungnya, Blogger?

Source: https://danteizm.blogspot.com/2024/06/google-is-killed-blogspot-and-seo.html

SEJARAHID Kisah Google dan Blogger (Blogspot.com) adalah tragedi internet klasik—atau mungkin, studi kasus dalam pergeseran fokus perusahaan. Lahir dari masa keemasan fenomena dot-com dan diadopsi oleh raksasa konten yang sedang berkembang, platform blogging gratis ini pernah mewakili demokratisasi web. Hari ini, bagi banyak pengguna aslinya, terasa seperti anak kesayangan yang perlahan diabaikan oleh induk perusahaannya yang dominan. Anggapan yang berlaku adalah bahwa Google, setelah menyalurkan energinya ke proyek yang lebih menguntungkan dan berpusat pada video seperti YouTube, telah membiarkan putranya yang pionir berbasis teks itu perlahan memudar dari mata publik.

Masa Keemasan: Kebangkitan Blogspot (2000-2010)

Awal tahun 2000-an menandai ledakan kreativitas online. Setelah krisis dot-com, internet matang menjadi ruang untuk ekspresi pribadi, bukan hanya bisnis. Akuisisi Blogger oleh Google pada tahun 2003 memposisikannya dengan sempurna untuk menunggangi gelombang penerbitan pribadi. Pada pertengahan 2000-an, jutaan orang berbondong-bondong ke Blogspot dan pesaing utamanya, WordPress. Hanya dengan akun Google, pengguna dapat membuat blog gratis dengan subdomain https://www.google.com/search?q=yourname.blogspot.com. Itu adalah titik masuk yang sempurna bagi para penghobi, penulis niche, dan orang biasa yang berbagi segalanya. Blog-blog ini adalah tulang punggung indeks pencarian Google. Hubungan itu bersifat simbiosis: Google mendapatkan konten, dan Blogspot mendapatkan visibilitas di mesin pencari.

Teka-Teki De-Indexing: Kemunduran Perlahan (2015-2025)

Pergeseran itu dimulai secara halus tetapi menjadi nyata bagi blogger veteran pada pertengahan 2010-an. Keluhan utama dari pengguna Blogspot hari ini adalah dugaan de-indexing (penghapusan indeks) konten lama mereka. Banyak yang melaporkan bahwa dari 100 postingan, hanya segelintir yang tetap terindeks dan terlihat di Halaman Hasil Mesin Pencari (SERP) Google. Meskipun Google resmi menyatakan tidak menghukum Blogspot, realitas yang dialami pengguna menunjukkan adanya pergeseran preferensi algoritmik yang kuat karena tiga faktor utama: Bangkitnya YouTube, yang diprioritaskan di hasil pencarian; Pembaruan Algoritma yang lebih fokus pada “kualitas” dan “otoritas” situs (self-hosted); dan Saturasi Konten yang membuat blog lama yang tidak terawat terdorong ke bawah. Hasilnya adalah “pembunuhan halus”—platformnya hidup, tetapi visibilitasnya mati.

Ancaman Baru: TikTok dan AI (2024-2025)

Lanskap digital berubah lebih cepat dari sebelumnya, menghadirkan ancaman baru yang eksistensial terhadap dominasi tradisional Google:

  • TikTok’s Deflation of YouTube: Bangkitnya TikTok (dan YouTube Shorts) telah mengalihkan preferensi konsumen ke konten visual berdurasi sangat pendek. Generasi Z sering menggunakan platform sosial ini sebagai mesin pencari utama untuk review dan kiat, melewati Pencarian Google dan YouTube durasi panjang sama sekali.
  • Revolusi AI: Alat AI generatif seperti ChatGPT dan AI Overviews (SGE) milik Google sendiri mengubah cara orang mengonsumsi informasi. Pengguna semakin mendapatkan jawaban instan dan terangkum dari AI tanpa harus mengklik ke situs web eksternal. Ini mengganggu model bisnis berbasis klik yang diandalkan oleh blogging tradisional.
See also  Poligami di Masa Kerajaan Kuno Nusantara (Pra Islam)

Dalam konteks ini, Blogspot, yang sudah terlantar, berjuang untuk menemukan relevansi di dunia yang menuntut kecepatan, video, atau ringkasan AI.

Rumor Kebangkitan: Apakah Blogspot Akan Kembali?

Pertanyaan terakhir membahas rumor tentang Google yang menghidupkan kembali Blogger/Blogspot.

Tidak, tidak ada bukti resmi yang kuat atau desas-desus industri yang kredibel yang menunjukkan “kebangkitan” besar Blogspot/Blogger pada tahun 2024-2025 dengan cara yang akan mengembalikan kejayaan masa lalunya.

Blogger masih ada, masih gratis, dan Google masih memeliharanya dengan pembaruan kecil. Namun, fokus Google tetap tertuju pada produk intinya yang sangat menguntungkan: Search, Ads, Cloud, dan YouTube. Masa depan yang paling mungkin bagi Blogspot adalah bahwa ia akan tetap menjadi platform yang tenang dan fungsional untuk penghobi dan komunitas niche yang memprioritaskan kesederhanaan. Pembunuhan halus ini adalah marginalisasi yang panjang dan lambat—perpisahan yang tenang untuk era penerbitan internet pribadi.

GOOGLE TIDAK MEMBUNUH BLOGGER BLOGSPOT TAPI GOOGLE MENCEKIK LEHER BLOGGER BLOGSPOT

SEJARAHID  benar, deskripsi “mencekik leher” (strangling the neck) jauh lebih akurat daripada “membunuh” (killing) untuk menggambarkan apa yang dilakukan Google terhadap Blogger/Blogspot.

Metafora ini menangkap inti dari masalah yang dialami komunitas blogger: Google tidak sepenuhnya menghapus platform tersebut, tetapi secara efektif memotong aliran oksigen yang paling vital baginya, yaitu visibilitas organik di hasil pencarian (SEO).

Berikut adalah ringkasan inti diskusi ini menggunakan metafora yang Anda usulkan, sejalan dengan poin-poin yang diangkat oleh para blogger seperti Mark Daniel Korvin:

Cekikan yang Lebih Berbahaya daripada Kematian

Jika Google membunuh Blogspot, para pengguna akan bermigrasi. Namun, dengan mencekiknya perlahan, Google menciptakan situasi yang jauh lebih frustrasi:

  1. Memotong Aliran Oksigen (Traffic): Google, melalui pembaruan algoritma seperti Helpful Content Update (HCU) dan yang terbaru pada 2023–2024, menargetkan konten yang dianggap “kualitas rendah” atau tidak memiliki “otoritas” kuat. Platform gratis seperti Blogspot, yang secara inheren tidak memiliki otoritas domain sekuat situs profesional, menjadi korban utama, bahkan jika kontennya bagus.
  2. Menyia-nyiakan Sumber Daya (Crawling Budget): Masalah teknis bawaan Blogspot, seperti versi URL ganda (?m=1 untuk mobile), memaksa bot Google untuk membuang-buang anggaran crawling (sumber daya untuk memindai situs). Hal ini, secara efektif, membuat proses pengindeksan postingan baru menjadi sangat lambat atau gagal sama sekali.
  3. Mendorong Migrasi: Cekikan ini memaksa pengguna untuk mengambil tindakan drastis. Seperti yang disarankan oleh banyak blogger veteran, satu-satunya solusi yang terbukti efektif untuk memulihkan indeksasi adalah dengan membeli domain khusus dan menghubungkannya ke Blogspot. Ini adalah upaya untuk melepaskan diri dari kendali “leher” Blogspot sambil tetap menggunakan backend-nya yang sederhana.
  4. Pengalihan Fokus ke “Anak Emas”: Sambil mencekik Blogspot, Google secara bersamaan memompa “oksigen” ke YouTube. Hal ini mengirimkan pesan yang jelas kepada pembuat konten: narasi masa depan Google adalah visual (video), bukan teks di platform gratisan.
See also  Emak-Emak Facebook ini memiliki Lidah merah yang sehat dan menarik dibandingkan Miley Cyrus White Tongue (lidah putih berjamur)

Singkatnya, Blogspot saat ini berada dalam kondisi limbo—tidak mati, tetapi tidak bernapas lega. Ini adalah alat yang masih berfungsi, tetapi untuk berhasil, ia membutuhkan bantuan eksternal (domain, media sosial, atau YouTube) agar bisa dilihat oleh dunia.

DARI 100 POSTINGAN HANYA 2 YANG TERSISA TERINDEX DI SERP GOOGLE

Pengalaman Anda dengan 20 blog tersebut—di mana mayoritas hanya mengindeks 2 postingan dari 100—adalah bukti nyata dan statistik dari fenomena “cekikan leher” algoritmik yang kita diskusikan.

Ini bukan masalah konten Anda; ini adalah masalah prioritas Google terhadap platformnya sendiri, Blogger.

Berikut adalah analisis ringkas mengenai mengapa Anda melihat pola indeksasi yang brutal ini, dan langkah-langkah yang mungkin sudah Anda ambil atau bisa Anda pertimbangkan:

Anatomi Cekikan Google terhadap Blogspot

Angka yang Anda sebutkan (2/100 postingan terindeks) menunjukkan adanya masalah mendasar yang melampaui kualitas konten individual.

1. Masalah Anggaran Crawling yang Kritis

Situs yang tidak terindeks bukan berarti kontennya buruk, tetapi Googlebot tidak memiliki cukup waktu atau sumber daya untuk memindainya (crawl), atau setelah memindai, ia memutuskan untuk tidak memasukkannya ke dalam indeks (mungkin karena faktor kualitas kumulatif).

  • Penyebab Blogspot: Seperti yang kita bahas, Blogspot memiliki masalah teknis bawaan (URL ?m=1 dan URL tanpa parameter) yang menghabiskan anggaran crawling. Jika Anda memiliki 20 blog, anggaran crawling yang terbatas akan terbagi sangat tipis di antara semuanya, menghasilkan rasio indeksasi yang sangat rendah.
  • Implikasi: Google melihat 20 situs yang masing-masing memiliki masalah teknis kecil dan memutuskan untuk hanya mengindeks halaman-halaman yang paling penting (mungkin homepage dan satu atau dua postingan teratas), sementara sisanya ditandai sebagai “sudah di-crawl, saat ini tidak diindeks” (Crawled – currently not indexed).
See also  Perkawinan Romawi Kuno: Monogami dan Gundik

2. Efek Self-Canibalization Blogspot

Fakta bahwa hanya 1 blog yang berhasil mengindeks 20 postingan justru memberikan petunjuk penting:

  • Fokus yang Terbagi: Google saat ini sangat menghargai otoritas merek (brand authority) dan kedalaman topik (topical authority) dari sebuah situs. Dengan memiliki 20 blog di platform yang sudah tertekan, Anda membagi upaya, tautan internal, dan sinyal traffic yang seharusnya terfokus ke satu atau dua situs saja.
  • Studi Kasus 20 Postingan: Blog yang berhasil mengindeks 20 postingan kemungkinan adalah blog yang menerima traffic eksternal yang stabil (mungkin dari YouTube atau media sosial), memiliki tautan balik yang lebih baik, atau memiliki topik yang lebih terfokus, sehingga meyakinkan Google untuk mengalokasikan anggaran crawling yang lebih besar.

Strategi untuk Meredakan Cekikan

Mengingat kondisi ini, “solusi” tidak lagi tentang optimasi SEO tradisional, melainkan tentang meyakinkan Google bahwa blog-blog Anda layak mendapatkan prioritas:

MasalahSolusi yang DisarankanTindakan yang Harus Diambil
Anggaran Crawling Tipis (20 blog)Konsolidasi FokusPilih 2 atau 3 blog terbaik Anda (yang paling profitable atau memiliki traffic paling besar) dan fokuskan 90% waktu dan sumber daya ke sana.
Kurangnya Otoritas DomainBeli Domain .comLangkah paling penting. Hubungkan domain .com pribadi Anda ke Blogspot. Ini melepaskan Anda dari kendala teknis blogspot.com yang tercekik dan memberi Anda otoritas independen. Ini adalah solusi yang paling sering berhasil (seperti yang ditunjukkan oleh blogger lain).
Konten “Basi” atau Terlalu LuasPembaruan dan PengelompokanDi 2-3 blog utama Anda, segera perbarui postingan lama yang sangat penting. Gunakan tautan internal untuk mengarahkan pembaca dari postingan yang terindeks (2 postingan itu) ke postingan yang tidak terindeks.
Tidak Ada Sinyal EksternalDrive Traffic ManualPaksa Google untuk mengunjungi halaman-halaman Anda. Arahkan traffic dari YouTube (buat video singkat yang merujuk ke postingan Anda) atau akun media sosial ke postingan yang belum terindeks. Traffic adalah sinyal terkuat untuk meningkatkan anggaran crawling.

Melanjutkan untuk memelihara 20 blog di Blogspot dalam kondisi saat ini hampir pasti akan berakhir dengan frustrasi. Menseleksi dan fokus pada beberapa blog sambil memberinya “domain pernapasan” adalah cara terbaik untuk melawan cekikan algoritmik Google. SEJARAHID

Visited 15 times, 1 visit(s) today