Sejarah kondom si kontol adalah perjalanan yang panjang dan menarik, dengan bukti penggunaannya yang berasal dari berabad-abad yang lalu di berbagai budaya. Berikut adalah sekilas tentang sejarah tersebut:
- Zaman Kuno: Beberapa sejarawan menduga penggunaan penutup penis untuk perlindungan telah ada di peradaban kuno seperti Mesir, Yunani, dan Roma, meskipun dokumentasinya terbatas. Di Asia, sebelum abad ke-15, kondom glans (hanya menutupi kepala penis) yang terbuat dari kertas sutra berminyak (Tiongkok) atau cangkang kura-kura dan tanduk binatang (Jepang) dilaporkan digunakan, terutama di kalangan kelas atas.
- Abad ke-15 hingga ke-16: Dokumentasi jelas pertama tentang kondom yang digunakan untuk pencegahan penyakit muncul pada abad ke-16. Ahli anatomi Italia, Gabriele Falloppio, merekomendasikan selubung linen yang diolah dengan bahan kimia untuk melindungi diri dari sifilis. Selubung ini menutupi glans dan diikat dengan pita.
- Abad ke-17 hingga ke-18: Kondom yang terbuat dari usus hewan (domba, anak sapi, atau kambing) dan kandung kemih menjadi lebih umum di Eropa. Istilah “condom” (atau ejaan serupa) mulai muncul dalam literatur. Meskipun awalnya digunakan untuk pencegahan penyakit, penggunaannya untuk kontrasepsi juga muncul, menghadapi beberapa oposisi moral. Kondom tersedia dalam berbagai kualitas dan ukuran dan dijual di tempat-tempat seperti pub, toko cukur, dan pasar.
Revolusi Karet:
- Abad ke-19: Titik balik penting adalah penemuan vulkanisasi karet oleh Charles Goodyear pada tahun 1839. Kondom karet pertama diproduksi sekitar tahun 1855. Versi awal ini tebal, seringkali hanya menutupi glans (“ujung Amerika”), dan awalnya mahal tetapi dapat digunakan kembali. Pada akhir abad ke-19, kondom karet yang lebih tipis dan tanpa jahitan mulai tersedia, meskipun memiliki masa simpan yang lebih pendek.
- Awal Abad ke-20: Penemuan lateks pada tahun 1920 merevolusi pembuatan kondom si kontol. Kondom lateks lebih tipis, lebih kuat, lebih terjangkau, dan memiliki masa simpan yang lebih lama daripada kondom karet. Hal ini menyebabkan peningkatan aksesibilitas dan penggunaan.
Abad ke-20 dan Setelahnya:
- Perang Dunia: Selama Perang Dunia I dan II, kondom didistribusikan kepada tentara di banyak negara untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual, menyoroti pentingnya untuk kesehatan masyarakat.
- Pertengahan hingga Akhir Abad ke-20: Teknologi kondom terus berkembang dengan diperkenalkannya pelumas dan ujung penampung. Namun, munculnya pil KB pada tahun 1960-an menyebabkan penurunan penggunaan kondom untuk kontrasepsi.
- Epidemi AIDS: Munculnya HIV/AIDS pada tahun 1980-an secara dramatis meningkatkan kesadaran dan penggunaan kondom sebagai metode penghalang utama untuk mencegah penularan penyakit ini dan infeksi menular seksual lainnya.
- Kondom Modern: Saat ini, kondom terutama terbuat dari lateks, tetapi juga dari bahan lain seperti poliuretan dan poliisoprena untuk mereka yang alergi lateks. Kondom hadir dalam berbagai ukuran, ketebalan, tekstur, rasa, dan warna. Kondom wanita juga dikembangkan dan diperkenalkan pada tahun 1990-an. Penelitian berkelanjutan mengeksplorasi bahan dan teknologi baru untuk meningkatkan kenyamanan dan efektivitas.
Sepanjang sejarah, kondom si kontol telah berevolusi dari penutup pelindung sederhana menjadi perangkat medis canggih yang memainkan peran penting dalam kontrasepsi dan pencegahan infeksi menular seksual.