Berikut perbandingan Timur Dekat (Near East) dan Timur Tengah (Middle East):

📜 Narasi

• Timur Dekat (Near East) → istilah lama (arkeologi & sejarah kuno) yang dipakai sarjana Eropa abad ke-19/20. Fokus pada wilayah peradaban awal: Mesopotamia, Levant, Anatolia, dan Mesir. Dipakai untuk membicarakan mitologi, prasasti, dan peradaban kuno.
• Timur Tengah (Middle East) → istilah modern (politik, geopolitik, media). Mencakup wilayah lebih luas: Mesir, Arab Saudi, Yaman, negara Teluk, Irak, Suriah, Libanon, Yordania, Israel/Palestina, Iran, Turki. Lebih sering dipakai dalam konteks abad ke-20/21 (minyak, konflik, agama, geopolitik).

👉 Jadi, Near East = istilah historis untuk peradaban kuno, sedangkan Middle East = istilah geopolitik modern.

🗺️ Peta Visual

• Kiri: Timur Dekat Kuno (Near East) → Mesopotamia, Levant, Anatolia, Mesir.

🕰️ Timeline Istilah

• Abad ke-18–19 (Era kolonial & arkeologi Eropa)
  • Sarjana Barat menyebut wilayah Mesopotamia, Anatolia, Levant, dan Mesir sebagai “Near East” (Timur Dekat).
  • Fokus pada peradaban kuno: Sumeria, Babilonia, Mesir, Hittite, Kanaan.
  • Konteks: studi arkeologi, biblikal, dan orientalisme.
• Awal abad ke-20
  • Istilah “Middle East” mulai dipakai oleh militer & geopolitik Inggris untuk menyebut wilayah di antara India dan Mediterania Timur.
  • Lebih luas daripada Near East, mencakup Teluk Persia dan semenanjung Arab.
• Perang Dunia II & Perang Dingin
  • Middle East menjadi istilah dominan di politik global: minyak, konflik Arab–Israel, jalur strategis.
  • Near East makin jarang dipakai, kecuali dalam studi sejarah & arkeologi kuno.
• Abad ke-21 (Sekarang)
  • Middle East dipakai untuk geopolitik modern (Arab Saudi, Iran, Turki, Israel, dll.).
  • Near East tetap dipakai terbatas dalam studi akademis untuk menyebut Timur Dekat Kuno (arkeologi Mesopotamia, Mesir, Levant).

👉 Singkatnya:

• Near East = istilah historis untuk peradaban kuno (arkeologi & kitab suci).
• Middle East = istilah modern untuk geopolitik, minyak, konflik, dan dunia Arab–Iran–Turki.